14 April 2025
Di tengah dinamika geopolitik dan meningkatnya ketegangan perdagangan global, pasar nikel dunia sedang mengalami transformasi signifikan. Dengan adanya tarif baru, kebijakan sourcing regional, serta meningkatnya permintaan akan mineral yang selaras dengan aksi iklim, produsen menghadapi peningkatan pengawasan dan ketidakpastian. Bagi Harita Nickel, kondisi ini memperkuat keyakinan kami bahwa volatilitas jangka pendek tidak boleh mengaburkan tujuan jangka panjang perusahaan, khususnya terkait komitmen untuk memperkuat integrasi ESG.
Karena itu, kami memilih momentum ini untuk kembali menegaskan komitmen kami. Kami tetap percaya bahwa pertambangan yang bertanggung jawab—berbasis pengelolaan lingkungan, kemitraan komunitas, dan akuntabilitas internasional—adalah jalur strategis terbaik. Meski tidak selalu mulus, kami tetap dan terus berupaya konsisten, karena keberlanjutan bukanlah tujuan akhir melainkan perjalanan berkelanjutan, dan kami hadir untuk jangka panjang.
Risalah ini kami susun sebagai bagian dari komitmen keterbukaan kami untuk berbagi mengenai perjalanan yang tengah kami lalui—sebuah cerminan dari kemajuan yang telah dicapai serta arah yang kami tuju. Sebagai bagian dari momentum ini, kami berencana untuk menerbitkan Laporan Keberlanjutan terbaru kami pada awal Mei 2025, yang akan lebih jauh menjelaskan kinerja serta prioritas kami di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke depannya.
Seiring meningkatnya permintaan terhadap nikel yang dapat dilacak dan memiliki jejak lingkungan yang minim—terutama dalam rantai pasok kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan—Harita Nickel memahami bahwa tanggung jawab lingkungan telah berkembang lebih jauh dari sekadar kepatuhan regulasi. Kini hal tersebut menjadi alat strategis yang penting untuk menjamin akses pasar, pendanaan, serta kemitraan jangka panjang.
Usaha-usaha pengelolaan lingkungan kami tidak sekadar hanya untuk memenuhi harapan para pemangku kepentingan, tetapi kami berupaya melampauinya. Dengan secara aktif menyelaraskan diri dengan standar ESG yang diakui secara global, kami bertujuan untuk:
Sejak awal, Harita Nickel telah mengedepankan pembangunan berkelanjutan — berkembang secara konsisten dari fondasi awal yang sederhana menjadi perusahaan yang terus berupaya meningkatkan standar keberlanjutan dalam industri nikel. Pola pikir ini membentuk cara kami tumbuh, beradaptasi, dan menjalankan tanggung jawab kami secara akuntabel dalam setiap aspek operasional.
Kami memandang praktik pertambangan yang bertanggung jawab bukan sebagai tujuan akhir, melainkan sebagai sebuah perjalanan berkelanjutan — yang membutuhkan refleksi, inovasi, dan keberanian untuk menghadapi tantangan demi menciptakan dampak jangka panjang. Selama bertahun-tahun, berbagai upaya berkelanjutan telah kami lakukan dan diakui melalui sejumlah penghargaan nasional maupun industri atas praktik lingkungan yang baik — menegaskan bahwa perbaikan dapat terus dicapai ketika komitmen dijaga secara konsisten.
Sebagai bagian dari perjalanan ini, Harita Nickel telah berkomitmen untuk menjalani proses audit independen dari Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA) — yang secara luas diakui sebagai standar pertambangan paling ketat dan menyeluruh di tingkat dunia. Dengan lebih dari 400 persyaratan yang mencakup aspek lingkungan, sosial, dan integritas bisnis, IRMA menetapkan tolok ukur yang sangat tinggi. Hingga saat ini, hanya dua perusahaan tambang di Asia — termasuk Harita Nickel — yang berkomitmen untuk mengikuti standar ini, menegaskan betapa langka dan ambisiusnya komitmen tersebut.
Dengan komitmen ini, kami tidak sekadar memenuhi kewajiban; namun secara proaktif terus meningkatkan standar kami—menyelaraskan praktik-praktik kami dengan tolok ukur global yang diakui, sekaligus memperkuat komitmen jangka panjang kami terhadap pencapaian keunggulan operasional dan praktik keberlanjutan.
Secara bersamaan, kami secara proaktif juga terus menerapkan berbagai inisiatif seperti sistem pengelolaan penempatan tailing dan slag nikel yang merupakan sisa hasil produksi (SHP); pemanfaatan SHP untuk pembuatan berbagai produk turunan serta untuk mendukung reklamasi, efisiensi pengelolaan sumber daya air bersih yang sesuai dengan ketentuan pemerintah, pengelolaan daerah pesisir dan laut, serta konservasi keanekaragaman hayati, semuanya disertai oleh kerangka kerja yang jelas, berbasis data, dan terukur.
Selain komitmen kami terhadap IRMA, kami juga telah memulai proses penilaian kesesuaian atas praktik pengadaan bertanggung jawab kami melalui Responsible Minerals Assurance Process (RMAP) dari Responsible Minerals Initiative (RMI). Kami telah berhasil menyelesaikan audit kesesuaian pertama untuk salah satu fasilitas produksi kami, sementara proses audit untuk fasilitas selanjutnya saat ini sedang berlangsung. Status kesesuaian yang diperoleh dari audit ini menegaskan bahwa sistem manajemen risiko kami telah diterapkan sesuai dengan standar yang berlaku — khususnya terkait isu konflik, pelanggaran hak asasi manusia, dan transparansi rantai pasok — serta bahwa prosedur pengadaan kami tidak membiayai atau memberikan keuntungan kepada kelompok-kelompok tidak bertanggung jawab atau entitas yang sedang dikenai sanksi pelanggaran. Informasi lebih lanjut tersedia dalam laporan uji tuntas kami.
Dalam rangka menjalankan komitmen di atas, kami memperkuat kerangka tata kelola perusahaan untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, serta keselarasan dengan praktik-praktik terbaik dunia. Upaya ini mencakup penerapan standar yang diakui secara global dan tercantum dalam kerangka dan persyaratan IRMA serta RMI RMAP, seperti Prinsip-Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia, Konvensi Inti ILO, Pedoman OECD, serta inisiatif Responsible Minerals Initiative. Selain itu, Harita Nickel juga terus menekankan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi lokal yang relevan. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat legitimasi operasional di mata para pemangku kepentingan, tetapi juga mendukung tujuan jangka panjang kami: menciptakan nilai yang berkelanjutan sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan sumber daya mineral Indonesia yang bertanggung jawab.
Sejak beroperasi pada tahun 2011, Harita Nickel secara konsisten terus meningkatkan kinerja lingkungan di berbagai aspek. Perkembangan kami mencerminkan pendekatan yang semakin terpadu dan adaptif dalam pengelolaan sumber daya alam, dikembangkan melalui perencanaan berbasis sains, inovasi teknologi, serta kolaborasi dengan pemangku kepentingan dan para ahli.
2010–2017: Pembangunan Fondasi
Pada tahun-tahun awal operasional kami, berbagai kajian fundamental memainkan peran penting dalam membentuk praktik operasional yang bertanggung jawab. Kajian hidrologi dan perencanaan tata guna lahan dilakukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan serta menjadi dasar dalam perancangan rencana pengelolaan air yang komprehensif. Rencana ini menjadi fondasi bagi mekanisme penggunaan, daur ulang, dan penyaluran air secara bertanggung jawab di seluruh area operasional kami.
Untuk mencegah potensi dampak terhadap ekosistem di sekitar area operasional, kami menerapkan sistem pengelolaan limpasan air dengan membangun drainase dan kolam sedimen untuk mengalirkan dan mengolah air yang terpengaruh oleh aktivitas operasional pertambangan. Hingga saat ini, telah dibangun 52 kolam sedimen dengan total luas setara lebih dari 500 kolam renang Olimpiade, yang difungsikan untuk proses pengolahan dan daur ulang air secara berkelanjutan. Kami juga menerapkan zona penyangga di sekitar danau, sungai guna melindungi wilayah perairan yang rentan serta menjaga aliran hidrologi alami. Upaya-upaya awal ini menjadi landasan bagi pendekatan lingkungan yang lebih terstruktur dan terintegrasi ke depannya.
2017–2023: Perluasan Solusi dan Peningkatan Usaha Perlindungan Lingkungan
Seiring dengan berkembangnya aktivitas pengolahan lanjutan, program lingkungan kami turut berkembang untuk memenuhi standar yang lebih tinggi. Pada saat itu, Harita Nickel menjadi perusahaan tambang pertama di Indonesia yang menerapkan fasilitas penimbunan tailing kering (Dry Stack Tailings Facility/DSTF), yang dibangun di dalam area bekas galian tambang. Fasilitas ini dilengkapi dengan sistem pengelolaan air dan prosedur pengujian yang komprehensif di sekitar lokasi yang secara signifikan meningkatkan aspek keselamatan pengelolaan tailing dan mengurangi risiko pencemaran air.
Kami juga memanfaatkan air laut dalam kegiatan operasional sebagai agen pendingin dan agen pengendap sedimen—sebuah langkah yang mengurangi penggunaan sumber air tawar. Pada periode yang sama, kami menerapkan sistem pengelolaan air yang hampir sepenuhnya tertutup (closed-loop system), yang memungkinkan kami mendaur ulang lebih dari 7 juta meter kubik air untuk mendukung target konservasi yang lebih luas.
Untuk memantau dan melindungi ekosistem laut, kami menerapkan sistem pemantauan laut yang menangkap data penting seperti suhu, kualitas air laut, dan indikator kesehatan lingkungan lainnya. Kami juga memulai penilaian risiko alam berbasis lanskap yang mengacu pada rekomendasi Taskforce on Nature-related Financial Disclosures (TNFD), guna lebih memahami dan memitigasi risiko hidrologis dan ekologis.
Sebagai bagian dari upaya rehabilitasi ekosistem yang lebih luas, kami turut terlibat secara aktif dalam inisiatif reboisasi hutan di Desa Galala dan Kawasan Hutan Lindung di Halmahera Selatan. Di kedua area tersebut, sebanyak 387.750 bibit pohon telah ditanam di atas lahan seluas 517 hektar — sebagai kontribusi pada pemulihan daerah aliran sungai, restorasi habitat, dan ketahanan lingkungan jangka panjang.
2023 dan Selanjutnya: Memperkuat Ketahanan dan Transparansi
Pasca-IPO, kami memasuki babak baru dalam peningkatan kinerja lingkungan dan sosial — yang ditandai dengan penguatan tata kelola ESG, validasi eksternal, serta keterlibatan komunitas yang lebih mendalam. Salah satu tonggak penting dalam perjalanan ini adalah komitmen untuk menjalankan proses asesmen independen yang sedang berlangsung melalui Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA). Proses ini tidak hanya memberikan validasi pihak ketiga atas praktik yang telah kami jalankan, tetapi juga menjadi peta jalan berharga untuk perbaikan berkelanjutan, sehingga kami dapat semakin selaras dengan standar global tertinggi dalam praktik pertambangan yang bertanggung jawab.
Secara bersamaan, kami turut mengintegrasikan rekomendasi-rekomendasi dari proses Human Rights Due Diligence (HRDD) yang baru-baru ini dilakukan. Proses tersebut membantu mengidentifikasi area risiko utama serta kebutuhan berbasis HAM di seluruh wilayah operasional kami. Salah satu prioritas utamanya adalah memastikan akses yang merata terhadap sumber daya alam—termasuk dukungan penyediaan air bersih di wilayah seperti Desa Kawasi Baru—serta memperkuat kapasitas internal dalam menerapkan prinsip HAM dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Rekomendasi ini sedang kami terjemahkan ke dalam rencana aksi yang lebih konkret, mencakup pelatihan, penyempurnaan kebijakan, serta mekanisme untuk menerima masukan dari para pemangku kepentingan secara berkelanjutan.
Upaya ini juga diperkuat dengan hasil dari Kajian Risiko Perubahan Iklim yang dilakukan oleh USAID pada tahun 2023, yang turut mendukung pendekatan manajemen risiko kami secara lebih luas.
Secara operasional, kami telah memperluas kapasitas kolam sedimen untuk meningkatkan pengolahan air limpasan serta memperkenalkan SPARING—sebuah sistem teknologi untuk pemantauan kualitas air secara real-time yang mendukung kepatuhan terhadap regulasi dan transparansi. Kami juga terus memenuhi regulasi pemerintah terkait pertambangan yang bertanggung jawab melalui partisipasi aktif dalam program rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang bertujuan untuk memulihkan dan melestarikan ekosistem alami. Hingga saat ini, kami telah merehabilitasi lebih dari 7.000 hektar lahan DAS—termasuk tambahan area penyangga sebesar 10–25% melampaui luasan yang diwajibkan—sebagai bagian dari komitmen kami untuk melampaui kewajiban dasar lingkungan. Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen yang lebih luas menuju perlindungan lingkungan yang proaktif dan canggih.
Kami juga tengah menyempurnakan Rencana Pengelolaan Air kami bersama para pakar yang relevan, dengan mengintegrasikan pendekatan manajemen risiko adaptif untuk menghadapi tantangan iklim, hidrologi, dan operasional di masa depan secara lebih efektif. Upaya-upaya ini — bersama panduan eksternal dari IRMA dan komitmen internal kami terhadap hak asasi manusia — mencerminkan ambisi yang lebih luas untuk memimpin secara bertanggung jawab, tetap akuntabel, dan terus meningkatkan standar kinerja keberlanjutan di Indonesia maupun secara global.
Melengkapi berbagai peningkatan operasional tersebut, Harita Nickel berkomitmen pada pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab dan pembangunan yang inklusif — dengan fokus pada pemulihan ekosistem alam, pemberdayaan komunitas lokal, serta pengurangan dampak iklim secara berkelanjutan.
Dengan bekerja sama erat bersama para mitra lokal, kami telah mendukung rehabilitasi 22 hektar kawasan mangrove, membantu memulihkan keanekaragaman hayati di wilayah pesisir, meningkatkan penyaringan air secara alami, serta stabilitas kawasan pesisir.
Selain meningkatkan kualitas hidup dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, kami terus mendukung program usaha tani dan perikanan masyarakat berbasis komunitas yang mengintegrasikan antara perlindungan lingkungan dengan peluang ekonomi berkelanjutan. Inisiatif-inisiatif ini mencerminkan keyakinan kami bahwa kemajuan lingkungan dan kesejahteraan komunitas dapat berjalan beriringan, serta bahwa tindakan yang inklusif dan berakar pada kearifan lokal seringkali menghasilkan dampak yang paling berkelanjutan.
Dalam setiap inisiatif komunitas, kami menerapkan pendekatan partisipatif dan inklusif — dimulai dengan memperoleh persetujuan masyarakat serta melakukan asesmen kebutuhan untuk memastikan dukungan kami tepat sasaran, efektif, dan benar-benar bermanfaat. Untuk meningkatkan transparansi, kami juga mulai menyelaraskan kegiatan pelaporan kami dengan kerangka kerja Taskforce on Nature-related Financial Disclosures (TNFD) agar dapat menjelaskan secara lebih baik bagaimana operasi kami bergantung pada dan memengaruhi layanan ekosistem, khususnya terkait regulasi air dan keanekaragaman hayati.
Komitmen kami terhadap pembangunan yang inklusif juga tercermin dalam dampak sosial terukur yang dihasilkan melalui operasional perusahaan. Sepanjang tahun 2024, Harita Nickel telah menciptakan 729 lapangan pekerjaan lokal, melibatkan 65 usaha pemasok lokal dengan total nilai transaksi sepanjang tahun mencapai Rp150 miliar, serta mendukung 51 pelaku UMKM yang menghasilkan omzet sebesar Rp5,1 miliar (2024). Kami juga melakukan pendampingan kepada 420 petani dan nelayan yang secara kumulatif memperoleh pendapatan sebesar Rp2,4 miliar dari sektor pertanian dan perikanan. Di luar dampak ekonomi, investasi sosial kami juga mencakup layanan kesehatan, infrastruktur, pendidikan, dan akses layanan dasar — termasuk dukungan terhadap kunjungan bulanan Posyandu bagi 356 ibu dan anak, pemberian 63 beasiswa bagi pelajar asal Pulau Obi, serta akses listrik dan air bersih gratis bagi 298 keluarga. Seluruh upaya ini dijalankan dengan prinsip nilai bersama (shared value) dan keberlanjutan, yang menjadi bagian penting dari strategi Social Return on Investment (SROI) kami.
Selain inisiatif tersebut, kami juga melakukan pemantauan kualitas air laut di sekitar Pulau Obi melalui pengukuran CTD (Conductivity, Temperature, dan Depth), yang membantu kami mengevaluasi potensi dampak terhadap lingkungan laut serta menjadi dasar untuk praktik pengelolaan laut yang berbasis data.
Seiring dengan itu, kami terus mendorong komitmen iklim kami. Dengan menggunakan tahun 2022 sebagai titik awal, perusahaan menargetkan penurunan emisi sebesar 30% pada tahun 2030, dan mencapai Net Zero pada tahun 2060. Saat ini, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sedang berlangsung untuk mengurangi ketergantungan pada energi berbasis batu bara dan menekan emisi dari penggunaan energi listrik. Kami juga mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dengan mengintegrasikan sumber energi alternatif, seperti minyak jelantah, ke dalam sistem operasional.
Untuk lebih menekan jejak lingkungan, kami mengoperasikan dome penyimpanan batu bara tertutup berkapasitas 370.000 ton, yang memungkinkan proses pemuatan batu bara dilakukan di lingkungan tertutup guna meminimalkan penyebaran debu dan mendukung pengelolaan kualitas udara di area sekitar.
Langkah kami ke depan akan terus dibentuk melalui kolaborasi. Kami memahami bahwa tantangan yang akan dihadapi—mulai dari pengelolaan risiko yang terkait dengan alam hingga membangun ketahanan terhadap perubahan iklim—membutuhkan kemitraan yang menggabungkan keahlian ilmiah, pengetahuan lokal, serta akuntabilitas bersama.
Sejumlah inisiatif prioritas kami meliputi:
Kolaborasi-kolaborasi tersebut mencerminkan bagaimana komitmen kami diimplementasikan menjadi kegiatan dengan dampak yang terukur. Seiring kami melangkah maju, kami ingin mendorong pencapaian yang lebih besar sambil tetap berlandaskan pada nilai-nilai tanggung jawab dan pertumbuhan yang inklusif.
Di Harita Nickel, kami meyakini bahwa kepercayaan dibangun melalui perbaikan yang konsisten dan penciptaan dampak yang bermakna. Seiring perjalanan ini, kami tetap berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan terbuka dan bertanggung jawab—memenuhi standar internasional sekaligus turut berkontribusi pada Indonesia yang lebih kompetitif dan siap menghadapi masa depan.
Keterbukaan merupakan salah satu bagian penting dari komitmen ini. Kami akan terus melaporkan kemajuan kami dan mengundang masukan terbuka yang konstruktif sebagai bagian dari kerangka akuntabilitas jangka panjang kami. Sebagai langkah selanjutnya, kami juga akan menerbitkan Laporan Keberlanjutan terbaru kami pada awal Mei 2025, yang akan memberikan informasi lebih mendalam mengenai kinerja, prioritas, dan arah perjalanan kami selanjutnya.
Dengan menyelaraskan operasi kami dengan tolok ukur yang diakui secara internasional serta menjaga ketangguhan dan kelincahan dalam memimpin secara bertanggung jawab di industri nikel, kami membangun bisnis yang tidak hanya berkelanjutan dan tangguh, tetapi juga turut membawa kebanggaan bagi bangsa.
Melalui berbagai upaya yang terus kami lakukan ini, kami bertekad untuk menciptakan nilai yang berjangka panjang—bagi para pemangku kepentingan kami, bagi lingkungan, serta bagi Indonesia dalam peran perekonomian global.
Go Top