Trimegah Bangun Persada

News Detail

Harita Nickel Paparkan Strategi Pengelolaan Lingkungan di Simposium Nasional IKATEK UNHAS

05 March 2025

Simposium Nasional bertajuk Menjadikan Universitas Hasanuddin sebagai Pusat Kajian Riset Hilirisasi Nikel Indonesia sukses digelar oleh Ikatan Alumni Teknik Universitas Hasanuddin (IKATEK UNHAS) di UNHAS Hotel & Convention pada 26 Februari 2025. Acara ini mempertemukan akademisi, pemerintah, dan pelaku industri nikel untuk membahas bagaimana hilirisasi nikel bisa terus berkembang tanpa mengabaikan aspek lingkungan.

Sebagai salah satu perusahaan tambang dan hilirisasi nikel di Indonesia, Harita Nickel turut ambil bagian dalam diskusi ini. Deputy Department Head of HSE Harita Nickel, Iwan Syahroni, hadir sebagai pembicara dan memaparkan strategi pengelolaan lingkungan perusahaan di tengah ekspansi industri nikel nasional. “Kami sadar bahwa industri tambang sering dikaitkan dengan isu sosial dan lingkungan. Maka dari itu, Harita Nickel berupaya menerapkan praktik pertambangan yang bertanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip ESG,” ujar Iwan.

Ia menjelaskan bahwa perusahaan menerapkan praktik yang bertanggungjawab dengan konsep pertambangan yang terintegrasi, di mana pengelolaan sisa hasil pengolahan hingga reklamasi lahan pascatambang menjadi prioritas utama. Salah satu inisiatifnya adalah pengolahan slag atau terak nikel menjadi bahan pembangunan infrastruktur, material konstruksi jalan, serta artificial reef cube untuk mendukung ekosistem laut. Hingga saat ini, Harita Nickel telah merevegetasi lebih dari 200 hektar lahan pascatambang sebagai bagian dari komitmennya terhadap keberlanjutan.

Harita Nickel terus memperkuat praktik pertambangan bertanggung jawab dengan mengikuti proses audit independen IRMA. Sebagai operasi pertambangan pertama di Indonesia yang berkomitmen terhadap penilaian independen IRMA, Harita Nickel secara sukarela mengikuti standar ini untuk memastikan bahwa operasionalnya memenuhi transparansi dan prinsip-prinsip pertambangan global yang paling ketat.

Dalam paparannya, Iwan juga menjelaskan bahwa pada tahun 2024, perusahaan telah menyelesaikan self-assessment IRMA dan memulai proses audit independen yang dipimpin oleh SCS Global Services, lembaga audit yang disetujui oleh IRMA. Audit ini tidak hanya menilai pengelolaan lingkungan, tetapi juga mencakup dukungan terhadap tenaga kerja serta keterlibatan dengan komunitas lokal.

"Kami tidak hanya ingin memenuhi regulasi, tetapi juga melampaui standar agar lebih transparan dalam operasional kami," ujar Iwan. Komitmen ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk menjadi pionir dalam pertambangan nikel berkelanjutan di Indonesia, sekaligus membuka jalan bagi industri pertambangan lainnya dalam mengadopsi standar global yang lebih tinggi.

Dukungan terhadap upaya industri dalam keberlanjutan disampaikan oleh Rektor Unhas, Prof. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Ph.D., yang mengapresiasi kontribusi pelaku industri dalam mendukung keberlanjutan dalam sektor nikel. “Kita harus berani menciptakan pusat inovasi untuk hilirisasi nikel, bukan cuma sebatas diskusi tanpa aksi nyata. Saya berharap UNHAS dan mitra industri bisa merealisasikan salah satu cita-cita kami menjadi pusat penelitian hilirisasi nikel Indonesia,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Dekan Fakultas Teknik Unhas, Prof. Dr. Ir. Muh. Isran Ramli, ST., MT., juga menegaskan bahwa akademisi punya peran penting dalam pengembangan industri nikel. “Kami terus melakukan riset agar bisa membantu industri nikel mengembangkan produk bernilai tambah. Kolaborasi dengan industri seperti ini sangat penting agar inovasi bisa langsung diterapkan,” ujarnya.

Ketua IKA Teknik Unhas, Ir. M. Sapri Pamulu, Ph.D., menekankan bahwa hilirisasi nikel tidak hanya tentang pertumbuhan ekonomi tetapi juga keberlanjutan. “Ini adalah peluang besar bagi para alumni teknik untuk berkontribusi lebih jauh. Dari diskusi ini, kami berharap dapat menghasilkan rekomendasi yang aplikatif, bukan cuma wacana,” katanya.

Melalui simposium ini, akademisi, pemerintah, dan industri menegaskan komitmen bersama untuk memastikan hilirisasi nikel di Indonesia bisa terus berkembang dengan tetap mengutamakan keberlanjutan dan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan. Harita Nickel pun berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari solusi, bukan hanya sebagai pelaku industri tetapi juga sebagai mitra dalam pertambangan yang bertanggungjawab dan berkelanjutan.

Go Top