15 August 2025
Sebagai bagian dari komitmen terhadap praktik pertambangan yang berkelanjutan, Harita Nickel membangun dan mengelola fasilitas pembibitan atau nursery tanaman yang berperan penting dalam proses reklamasi pascatambang. Fasilitas tersebut diberi nama Loji Central Nursery, yang diresmikan pada 30 Januari 2025. Di lokasi inilah benih-benih tanaman lokal dan endemik disemaikan hingga tumbuh menjadi bibit yang siap ditanam kembali di area bekas tambang. Fasilitas ini bukan sekadar pelengkap operasional, melainkan menjadi fondasi awal dalam pemulihan ekosistem, penghijauan lahan yang terganggu, dan restorasi lingkungan secara menyeluruh.
Secara umum, nursery adalah tempat untuk memproses benih atau bahan lain dari tumbuhan menjadi bibit yang siap ditanam di area reklamasi. Di dalam kegiatan reklamasi pascatambang, nursery memiliki peran krusial karena menjadi langkah awal dalam proses pemulihan lahan yang telah terganggu akibat aktivitas pertambangan. Nursery bukan sekadar pelengkap kegiatan pascatambang, tetapi merupakan tahap fundamental dalam reklamasi yang berkelanjutan.
Loji Central Nursery yang berlokasi di Pulau Obi telah direvitalisasi menjadi fasilitas persemaian modern dengan luas 2,8 hektare dan kapasitas hingga 400.000 bibit. Fasilitas ini mendukung kegiatan reklamasi berskala besar dengan struktur yang lengkap dan terintegrasi. Beberapa fasilitas utama yang tersedia antara lain:
1.Mother Plant House: Area atau fasilitas tempat perkecambahan benih dan tempat pengambilan bahan stek (vegetatif) dari tanaman induk.
2. Production House: Area yang digunakan sebagai tempat penyiapan media tanam.
3. Rooting House: Area penyapihan tanaman dari perbanyakan vegetatif maupun generatif yang berfungsi untuk optimalisasi pertumbuhan akar tanaman.
4. Shade House: Area pembibitan yang digunakan untuk aklimatisasi bibit pada cahaya matahari dengan intensitas rendah.
5. Open Area: Area pembibitan dengan model terbuka untuk aklimatisasi bibit pada cahaya matahari dengan intensitas tinggi.
6. Gudang Benih: Tempat penyimpanan benih berkualitas yang telah diseleksi.
7. Gudang Pupuk: Penyimpanan pupuk dan nutrisi pendukung pertumbuhan bibit.
Semua fasilitas ini didukung dengan sistem penyiraman otomatis, greenhouse, dan penggunaan material ramah lingkungan dari limbah industri (slag nikel), sebagai bagian dari komitmen terhadap efisiensi dan minimasi dampak lingkungan.
Loji Central Nursery mengembangkan 29 jenis tanaman untuk mendukung program reklamasi. Tanaman-tanaman ini dikelompokkan dalam tiga kategori utama:
Tanaman pionir adalah jenis tanaman yang cepat tumbuh, tahan terhadap kondisi ekstrem, dan berfungsi untuk memulai pemulihan lahan. Beberapa contoh tanaman pionir yang dibudidayakan di nursery Harita Nickel diantaranya seperti Cemara Laut, Sengon Laut dan Kayu Putih.
Tanaman lokal merupakan vegetasi asli yang berasal dari wilayah Maluku Utara. Jenis ini dipilih karena tingkat adaptasinya tinggi terhadap kondisi iklim dan tanah setempat. Contohnya: Bintangur, Marsawa, Matoa dan Gosale.
Penggunaan tanaman lokal dalam program reklamasi merupakan bagian dari inisiatif lingkungan Harita Nickel yang menekankan pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati. Langkah ini tidak hanya memperkuat ekosistem asli di sekitar area tambang, tetapi juga mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjaga keseimbangan alam melalui pendekatan yang berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal. Selain mendukung regenerasi lingkungan pascatambang, penggunaan minimal 40% spesies lokal menunjukkan perhatian terhadap adaptasi ekologis yang lebih efektif dan harmonis dengan kondisi setempat.
Tanaman MPTS atau pohon serbaguna dikembangkan untuk memberikan manfaat tambahan, seperti hasil buah yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar serta mendukung kehadiran fauna pemakan buah seperti: Nangka, Cempedak, Rambutan, Jambu Mete dan Matoa.
Nursery ini menyediakan bibit tanaman berkualitas untuk proses revegetasi di area tambang yang telah selesai dilakukan penambangan.
Jenis-jenis tanaman seperti Cemara Laut, Johar, Sengon, Jabon Merah, Kenari, Jambu Mete, dan lainnya dipilih untuk menciptakan ekosistem yang mendekati kondisi alami.
Dengan menanam pohon buah seperti Rambutan, Nangka, Matoa, dan lainnya, nursery juga mendukung kembalinya fauna pemakan buah yang penting untuk keseimbangan ekosistem.
Nursery ini dibangun dengan mengacu pada Perpres No. 77 Tahun 2024 tentang percepatan pembangunan persemaian di wilayah tambang dan Kepmen ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018 tentang kaidah pertambangan yang baik.
Sebanyak 40% tanaman reklamasi berasal dari spesies lokal, yang pengadaannya turut melibatkan masyarakat sekitar, termasuk produksi bibit, pembuatan pupuk, dan pemeliharaan lahan.
Keberadaan fasilitas pembibitan atau nursery tanaman di Harita Nickel menunjukkan bahwa praktik pertambangan modern dapat dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dengan penerapan teknologi mutakhir, teknik reklamasi berbasis ekosistem, serta komitmen terhadap pelestarian alam, Harita Nickel menempatkan diri sebagai pelopor dalam reklamasi tambang yang tidak hanya patuh regulasi, tetapi juga visioner untuk masa depan lingkungan Indonesia.
Go Top