01 March 2024
Harita Nickel meraih penghargaan ESG (Environmental, Social, and Governance) Recognized Commitment 2023 dari ajang Investor Daily ESG Appreciation Night di Jakarta pada Selasa (27/2/2024).
Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang memiliki komitmen tinggi terhadap keberlanjutan dan terlibat secara aktif dalam mendorong dan mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan dalam operasional perusahaan.
“Atas nama Harita Nickel, kami ucapkan terima kasih kepada Investor Daily atas penghargaan ini. ESG merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari kegiatan operasional Harita Nickel” kata Direktur Health, Safety, and Environmental (HSE) Harita Nickel Tonny Gultom pasca acara.
Penghargaan ini diberikan berdasarkan konsep dekomposisi risiko ESG dan skoring ESG report yang dilakukan oleh tim penelitian dan pengembangan Investor Daily berkolaborasi dengan dewan juri independen, yaitu Dr. Uun Sunarsih SE. M.SI., CSRS, CSRA dan Dr. Erna Lovita S.E., M.Si., Ak., C.A., CSRS., CSRA.
Tonny mengatakan, Harita Nickel telah mempertimbangkan aspek keberlanjutan sejak tahap perencanaan. Contohnya, tanah lapisan atas yang diambil pada proses penambangan tidak akan dibuang begitu saja, tetapi akan disimpan, diolah, dan dipakai lagi dalam proses reklamasi dan revegetasi.
Selain itu, Tonny melanjutkan, proses pengolahan bijih nikel menjadi feronikel menghasilkan sisa produksi berupa slag nikel dalam jumlah yang cukup besar. Namun, perusahaan memanfaatkan sisa produksi itu sebagai pengisi lubang tambang dan juga batako. “Dan juga pabrik-pabrik kami dibangun menggunakan slag nikel. Dengan demikian, kita memanfaatkan material yang ada sebagai material pasir,” kata Tonny.
Harita Nickel pun menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk tenaga kerja industri dan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) untuk tenaga kerja pertambangan. Tak hanya itu, perseroan telah meraih sertifikasi ISO 45001 yaitu standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3). “Kalau mereka bekerja dengan selamat, maka produksi kita juga akan mencapai optimum,” pungkasnya.
Go Top