10 April 2023
Sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) menjadi syarat utama dalam operasional tambang yang berkelanjutan. Implementasi sistem manajemen K3 yang unggul tidak hanya memberikan jaminan perlindungan bagi para pekerja, namun juga meningkatkan produktivitas dan daya saing perusahaan.
PT Trimegah Bangun Persada (TBP), entitas bisnis unit Grup Harita yang bergerak di industri pertambangan dan hilirisasi nikel, belum lama ini menerima sertifikat ISO 45001:2018 dari penyedia jasa inspeksi, verifikasi, dan sertifikasi ISO berkelas dunia SGS.
Primus Priyanto selaku Head of Mine Technical PT TBP dengan didampingi Stefanus Bram Prasetyo Adi, Superintendent OHS & Training, mengatakan sertifikat ISO 45001:2018 merupakan standar internasional pertama di dunia yang menetapkan persyaratan atau pedoman bagi pelaksanaan sistem manajemen K3.
Disampaikan, PT TBP menerima sertifikat ISO tersebut karena dinilai telah menerapkan sistem manajemen K3 secara tepat, dengan melakukan tindakan proporsional dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan menjaga kesehatan di lingkungan kerja.
Menurutnya sertifikat ini akan menambah nilai dan daya saing perusahaan di mata publik. Sebuah bisnis yang dijalankan perusahaan akan dinilai berkelanjutan manakala mampu memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan terkait dengan menerapkan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).
“Orang dari luar ketika mau beli produk kita, akan tanya, produk kamu mengabaikan keselamatan karyawan, mengabaikan lingkungan apa tidak. Kita jawabnya dengan sertifikat itu. Standarnya ISO yang telah diakui internasional. Dan ini akan menambah value perusahaan,” terang Primus Priyanto, memberikan ilustrasi untuk menjelaskan urgensi sertifikat ISO 45001.
Di balik sertifikat ISO itu, lanjutnya, terdapat proses tahapan yang kompleks dan ketat. Adapun tahapannya mencakup persiapan, pendampingan, kemudian penilaian terhadap seluruh aspek mulai dari kebijakan, perencanaan organisasi, implementasi sampai ke tinjauan manajemen.
“Yang terpenting dari ISO itu dokumen dan dokumentasi. Dokumen ada, pendokumentasian implementasinya ada. Prosedurnya bagaimana, implementasi di lapangan seperti apa. Dokumen akan diperiksa, dilakukan visitasi ke lapangan, dan terakhir tinjauan manajemen,” ungkapan tambahan Stefanus, menjelaskan proses tahapan audit yang dilalui.
Baginya prestasi yang diraih ini berkat komitmen dan kerja sama dari semua pihak yang ada di perusahaan. Mulai dari top manajemen, karyawan hingga kontraktor.
“Jadi, K3 ini menyangkut seluruh aspek operasional di site yang meliputi lintas departemen sampai ke kontraktor. Adapun kami di departemen OSH dan Training selaku pengarah, yang membantu menyusunkan SOP-nya, sementara sebagai pelaksananya adalah semua pihak,” jelas Stefanus.
Dicontohkan, untuk mengendarai kendaraan di lingkungan site, karyawan harus dibekali dengan Simper. Untuk mendapatkan Simper, ada prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi. Dalam hal ini, terangnya, tim OHS menyusunkan sistem operasional prosedur (SOP) untuk dilaksanakan oleh karyawan guna menjamin keselamatan di lokasi kerja.
Lebih lanjut Primus menyampaikan budaya K3 tidak hanya berlaku bagi seluruh karyawan melainkan juga diterapkan kepada setiap pengunjung yang datang ke wilayah operasional.
Sebagai komitmen perusahaan untuk mencapai target zero fatality, termasuk mengurangi cedera dan penyakit akibat kerja, pihaknya terus menyosialisasikan pentingnya budaya K3 kepada seluruh karyawan, termasuk melakukan inspeksi dan memberikan sanksi bagi siapa saja yang melanggar.
“Sertifikat ISO 45001:2018 yang sudah kita dapatkan menjadi cambuk, agar prestasi yang sudah kita raih bisa terus dipertahankan, apalagi semua ini demi kepentingan kita bersama,” pungkasnya.
Menjelang bulan puasa beberapa waktu lalu, sebuah event bertajuk “Karnaval Fun 2023” digelar sangat meriah di kompleks mess Nirwana, tempat tinggal para karyawan PT Trimegah Bangun Persada di Site Kawasi Pulau Obi.
Acara yang digelar pada minggu off tersebut, diikuti sedikitnya 700 orang yang terdiri dari karyawan PT TBP dan juga pekerja dari sejumlah kontraktor yang berada di site. Mereka tergabung dalam 16 tim berkompetisi menampilkan kreativitas masing-masing. Ada yang mengenakan kostum tokoh pewayangan sampai yang mengenakan karakter dalam film.
Selain karnaval, ada juga aneka permainan. Semuanya dinilai dan direkap, dan hasilnya tim Mine Plan Engineer (MPE) keluar sebagai juara pertama.
Ya, para karyawan yang setiap harinya bergelut dengan rutinitas pekerjaan masing-masing, pagi itu semua tampak berbaur dalam kegembiraan.
Rudal Triawan, Mining Safety Superintendent, yang ditunjuk sebagai koordinator kepanitiaan bersama mengatakan Karnaval Fun 2023 digelar untuk membangun kebersamaan antar seluruh karyawan dan termasuk dengan pekerja kontraktor. Selain itu juga sebagai rasa syukur atas prestasi perusahaan yang belum lama ini berhasil mendapatkan sertifikat ISO 45001:2018.
“Mari kita jaga kekompakan seperti ini, jaga prestasi yang sudah diraih dan bahkan ditingkatkan lagi, dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman,” harapnya.
Go Top