25 July 2023
Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten pertambangan nikel anak usaha Harita Group, Trimegah Bangun Persada (NCKL) akan segera memiliki dua smelter baru yang siap beroperasi dalam dua tahun ke depan.
Sebelumnya perusahaan telah memiliki sejumlah pabrik nikel yang beroperasi untuk meningkatkan nilai tambah bijih nikel, termasuk pabrik nikel Sulfat pertama di Indonesia dan terbesar di dunia.
Presiden Direktur PT Trimegah Bangun Persada (NCKL) Roy Arman Arfandy mengungkapkan bahwa pabrik nikel baru tersebut akan beroperasi di Pulau Obi.
"Kami punya operasional yang baik di sana. Lokasi kami strategis di Pulau Obi dan juga [memiliki] bisnis terintegrasi di sana," ungkap Roy dalam acara "Nickel Conference 2023" CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (25/07/2023).
Roy juga mengungkapkan bahwa mereka menjadi kontributor utama atas hadirnya tambang di Pulau Obi dan merupakan produsen nikel terbesar di pulau tersebut.
Roy mengungkapkan dua proyek baru tersebut adalah pabrik nikel High Pressure Acid Leach (HPAL) kedua perusahaan dan pabrik nikel Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) ketiga milik perusahaan.
HPAL kedua ini merupakan proyek perusahaan lewat PT Obi Nickel Cobalt (ONC) dengan total kapasitas mencapai 65 ribu ton logam per tahun. Adapun produk yang dihasilkan adalah Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), jenis nikel kelas 1 kadar tinggi yang dapat digunakan untuk membangun ekosistem kendaraan listrik.
Presdir NCKL mengungkapkan proyek HPAL kedua perusahaan telah dimulai sejak 2022 dan diharapkan akan beroperasi secara komersil untuk pertama kali pada kuartal kedua tahun depan.
Sementara itu, pabrik RKEF ketiga milik perusahaan dilaksanakan lewat PT Karunia Permai Sentosa (KPS) yang saat ini masih dalam tahap awal namun diharapkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2025.
Pabrik RKEF ini memiliki target kapasitas produksi tahunan hingga 185 ribu ton logam Ferronikel (FeNi). Selanjutnya Roy juga mengungkapkan bahwa pabrik RKEF ini ke depan akan diintegrasikan dengan pabrik stainless steel, namun tidak mengungkapkan kerangka waktu untuk pabrik stainless steel perusahaan.
Penambahan pabrik baru tersebut tentu diharapkan akan menjadi motor bagi penguatan kinerja keuangan perusahaan.
Hingga akhir kuartal pertama tahun 2023, NCKL mencatatkan pendapatan Rp 4,79 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 1,37 triliun.
Pada sesi pertama perdagangan Selasa (25/7), saham NCKL dibuka menguat 2,78% ke Rp 925/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 58,37 triliun dan tercatat merupakan salah satu perusahaan nikel paling berharga di Bursa Efek Indonesia.
Sumber: CNBC Indonesia
Go Top