23 March 2023
Bloomberg - Perusahaan tambang dan hilirisasi nikel, PT Trimegah Bangun Persada kemungkinan akan mematok harga saham penawaran umum (initial public offering/IPO) pada harga batas atas. Informasi tersebut diketahui melalui beberapa sumber yang mengetahui perihal tersebut.
Perusahaan yang juga dikenal dengan nama Harita Nickel ini akan menjual saham perdananya pada harga Rp 1.250 per unit, menurut para sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. Pertimbangan itu muncul karena permintaan saham mereka mengalami oversubscribed, kata salah satu sumber itu.
Diskusi masih berlangsung dan belum ada keputusan, kata para sumber itu. Perwakilan Harita Nickel menolak berkomentar.
Harita Nickel telah memasarkan sebanyak 8,1 miliar saham dengan harga masing-masing Rp 1.220 hingga Rp 1.250. Jika harga IPO di atas kisaran, perusahaan akan mengumpulkan sebanyak Rp 10,1 triliun atau setara US$ 660 juta dan melampaui PT Pertamina Geothermal Energy sebagai pengumpul dana IPO terbesar di Indonesia tahun ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Harita mengoperasikan pabrik peleburan asam bertekanan tinggi pertama di pulau Obi di Maluku Utara, seperti yang disebut dalam web resmi perusahaan. Proses HPAL mengubah bijih berkadar rendah lokal menjadi endapan hidroksida campuran — suatu bentuk nikel yang dapat diproses lebih lanjut untuk membuat baterai.
Fasilitas HPAL itu memiliki kapasitas produksi 55.000 ton per tahun. Tahun depan, pabrik baru akan menggandakan produksinya menjadi 120.000 ton.
Perusahaan akan menentukan harga penawarannya pada hari ini, Jumat (24/3/2023) dan mulai ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 April 2023. Credit Suisse Group AG, BNP Paribas SA, Citigroup Inc. dan PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai koordinator global bersama.
Sumber: Bloomberg Technoz
Go Top