18 October 2023
Jakarta, IDN Times – PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel menyabet penghargaan dari CEO Business Forum (CBF) Indonesia Achievement Award 2023.
Penghargaan itu merupakan buah dari konsistensi Harita Nickel dalam mendukung program hilirisasi nikel pemerintah yang menciptakan nilai tambah dan keuntungan bagi Indonesia.
Adapun penghargaan yang diterima Harita Nickel adalah Best Performance Company 2023 in Supporting Mineral Industry Downstreaming through Integrated Technology and Sustainable Implementation.
Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan penilaian terhadap penerapan penggunaan green energy (energi hijau) untuk pabrik smelter dalam pengolahan nikel sulfat (bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik) dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL).
Selain itu, penghargaan tersebut juga mempertimbangkan upaya perseroan untuk memenuhi program pemerintah dalam penggunaan teknologi hijau serta menerapkan ESG (Environmental, Social, and Governance) dan Sustainability (berkelanjutan).
Hal itu dibuktikan lewat perencanaan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 300 Megawatt (MW) di Pulau Obi, Maluku hingga akhir 2025. “Kami sangat berterima kasih atas penghargaan ini, karena artinya apa yang tengah kami lakukan untuk membangun Indonesia dari timur dalam kerangka keberlanjutan, diapresiasi dan diakui,” ujar Direktur Health, Safety & Environment (HSE) Harita Nickel, Tonny Gultom dalam keterangan resmi kepada IDN Times, Rabu (18/10/2023).
Di sisi lain, perusahaan dengan kode emiten NCKL itu bersiap membuka dua cadangan tambang nikel untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang. Hal itu juga untuk mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Adapun lokasi kedua cadangan tambang nikel tersebut berdekatan dengan kawasan industri operasional perusahaan. Eksplorasi terhadap dua cadangan ini merupakan bagian dari ekspansi Harita Nickel dalam mengoptimalkan total empat konsesi tambang yang dimiliki.
Sejalan dengan itu, Harita Nickel juga tengah melakukan ekspansi dengan mengembangkan hilirisasi dari saprolit (bijih nikel kadar tinggi) menjadi feronikel, lalu menjadi stainless steel. Rencananya, kapasitas produksi diperkirakan mencapai 2-3 juta ton per tahun.
Sementara itu, Tonny menyatakan bahwa Harita Nickel mendukung program hilirisasi pemerintah untuk memberikan nilai tambah bagi penambangan dan pemrosesan nikel.
Hal itu guna memberikan multiplier effect berupa transfer teknologi, kontribusi dalam transformasi penggunaan energi hijau dan dampak ekonomi berkelanjutan yang tentunya dilaksanakan sesuai dengan koridor regulasi yang berlaku.
“Penghargaan ini akan menjadi pendorong semangat bagi perusahaan untuk senantiasa melakukan yang terbaik dan berkontribusi positif dalam kerangka keberlanjutan” ujar Tonny.
Go Top