22 July 2024
Bandung, 22 Juli 2024 – HARITA Nickel mendapat undangan sebagai dosen tamu pada kuliah umum yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Teknologi Metalurgi, Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) Bandung. Kuliah bertajuk “Pengolahan Nikel di Masa Depan” ini diselenggarakan di Amphitheater tekMIRA pada Senin (22/07/2024).
Tidak tanggung-tanggung, Harita Nickel menghadirkan tiga narasumber sekaligus yakni Direktur Health, Safety and Environment Tonny H. Gultom, Head of External Relations Latif Supriadi, dan Greenfield LTP Senior Specialist Fajar Herdian Akhzan. Ketiganya saling melengkapi dalam membahas secara mendalam pengolahan dan pemurnian bijih nikel yang dilakukan oleh Harita Nickel di Pulau Obi, termasuk pengelolaan lingkungan dan kontribusi Perusahaan terhadap masyarakat sekitar wilayah operasional.
Tonny menjelaskan bahwa Indonesia terus mendominasi produksi nikel dunia dan diproyeksikan akan terus meningkat hingga 3,7 juta ton pada tahun 2030. “Indonesia juga diperkirakan menyumbang 95% dari pertumbuhan pasokan nikel global selama periode antara tahun 2022 dan 2030,” ujar Tonny.
Ia menambahkan, “Nikel saat ini berperan penting dalam mendukung banyak hal, termasuk keberlanjutan. Indonesia dengan potensi besarnya, diyakini akan menjadi pemain kunci di industri nikel dunia. Harita Nickel juga berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan dengan menerapkan good mining practices, seperti proyek reklamasi, revegetasi dan restorasi lahan pasca-tambang.”
Tonny juga menekankan pentingnya generasi muda, khususnya mahasiswa Teknologi Metalurgi, dalam pengembangan industri pengolahan nikel di Indonesia. “Mahasiswa harus dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni agar dapat berkontribusi dalam memajukan industri ini,” ujar Tonny
Dalam kesempatan ini turut hadir Direktur PEP Bandung Dr. Asep Rohman, S.T., M.T., Wakil Direktur I Bidang Akademik Dr.mont. Imelda E.R. Hutabarat, ST., MT., Ketua Program Studi Teknologi Metalurgi Rudiyansah, ST., MT., serta dosen Teknologi Metalurgi Ir. Bouman Situmorang, MSc., IPU, dan Fahny Ardian, S.T., M.T.
Asep menyampaikan harapannya agar mahasiswa PEP Bandung dapat mempelajari industri pertambangan secara menyeluruh, baik dari perspektif geologi maupun metalurgi. “Kami juga berharap kegiatan ini dapat mempererat kerja sama antara Harita Nickel dan PEP Bandung, serta membuka lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi di Pulau Obi,” Asep menambahkan.
Lebih dari 100 mahasiswa menghadiri kuliah umum ini dengan antusias. Mereka berasal dari ketiga prodi PEP Bandung, yaitu Teknologi Metalurgi, Teknologi Pertambangan dan Teknologi Geologi. Para mahasiswa menilai kegiatan ini merupakan kesempatan yang sangat berharga karena dapat belajar langsung dari narasumber yang ahli di bidangnya.
“Saya merasa sangat beruntung bisa mendengarkan paparan dari Harita Nickel. Materi mengenai prospek nikel di masa depan menarik dan sangat relevan dengan minat studi saya di bidang hidrometalurgi. Saya berharap dapat mendalami lebih lanjut mengenai penerapan teknologi hidrometalurgi di industri nikel Indonesia serta melihat bagaimana peran Harita Nickel dalam mendorong inovasi di bidang ini,” tutur Hassna Habibah, mahasiswa Teknologi Metalurgi PEP Bandung tahun 2023.
Dengan adanya kuliah umum ini, diharapkan mahasiswa PEP Bandung dapat memperoleh wawasan yang lebih luas tentang industri nikel dan praktik-praktik pengolahan yang berkelanjutan. Kegiatan ini juga menjadi langkah penting dalam memperkuat sinergi antara dunia industri dan pendidikan di Indonesia.
Go Top