27 November 2023
Masyarakat lokal merupakan stakeholder penting bagi keberlanjutan perusahaan. Hubungan yang harmonis dengan warga sekitar akan membantu perusahaan mencapai tujuan bisnisnya dan sekaligus membangun reputasi yang positif di mata publik.
Demikian halnya Harita Nickel. Sebagai perusahaan publik yang mengedepankan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG), Harita Nickel menempatkan masyarakat di Pulau Obi sebagai bagian dari rencana strategis perusahaan.
Di balik kesuksesan Harita Nickel mendapatkan kepercayaan masyarakat lokal, terdapat peran Insan Harita. Salah satunya Margarita Ludara. Community Relation Supervisor di PT Trimegah Bangun Persada Tbk ini menjadi ujung tombak perusahaan dalam membangun komunikasi dengan masyarakat lokal.
Rita, panggilan akrab Margarita, terjun langsung ke tengah masyarakat untuk memastikan program yang dijalankan perusahaan selaras dengan norma dan nilai-nilai yang dianut komunitas setempat. Memang semua tidak berjalan mulus. Adakalanya terjadi ketegangan manakala kepentingan perusahaan belum sesuai dengan keinginan masyarakat, ataupun sebaliknya. Namun berkat kegigihan dan keyakinannya, ketegangan itu bisa dipertemukan.
Rita lahir dan besar di Desa Kawasi, tempat di mana PT Trimegah Bangun Persada Tbk menjalankan hilirisasi nikel terintegrasi yang berkelanjutan. Ia bergabung pada tahun 2018 dan mengawali karirnya sebagai Community Relation Staff kala itu.
“Prosesnya tidak mudah dari awal karir saya di sini sebagai seorang staff hingga saat ini mengemban mandat sebagai Community Relation Supervisor,” jelasnya.
Keputusannya untuk bekerja di perusahaan, di mana dia juga merupakan bagian dari komunitas lokal, menunjukkan rasa tanggung jawab yang mendalam terhadap kampung halamannya. Sebagai warga lokal, alumnus Universitas Kristen Maluku jurusan Teologi itu tentu sangat memahami kebutuhan dan harapan masyarakat setempat. Hal ini menjadi modal positif bagi Rita karena akan lebih mudah diterima oleh komunitas lokal.
Di lain pihak, dualisme status Rita sebagai representasi perusahaan dan bagian dari warga lokal acap kali melahirkan dilema. Keinginannya untuk membantu warga acapkali menjadi beban ketika ekspektasi terhadapnya ditarik ke hubungan personal. Apakah itu sebagai tetangga, atau pun sebagai keluarga. Sementara ketika harapan itu tidak direalisasikan, tugasnya untuk untuk menghubungkan kepentingan perusahaan dengan masyarakat dapat terhambat.
“Sebagai anak lokal yang menjadi representasi perusahaan dan masyarakat, saya berusaha untuk mengimbangi keduanya,” ungkapnya.
Rita menyadari, sekalipun telah berusaha menjaga keseimbangan di antara dua statusnya itu, dia merasa belum berhasil untuk menyenangkan semua orang.
“Tidak mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari seluruh masyarakat. Sampai saat ini pun juga belum mencapai pada titik itu,” ujar Rita.
Namun hal itu tak membuatnya kecil hati. Ia optimistis perusahaan dan masyarakat lokal dapat bersinergi manakala komunikasi yang baik terus dibangun dan dirawat.
Sampai pada titik perjalanan kariernya hari ini, Rita merasa bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan Harita Nickel. Di perusahaan ini dia turut memberikan kontribusi tidak hanya bagi warga di desanya, tapi juga telah mengangkat pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara. [IC]
Go Top