22 September 2024
Program Harita Continuous Improvement (HCI) dengan tagline “Satu Harita, Satu Cipta, Satu Karsa” saat ini telah memasuki tahapan implementasi. Gagasan inovatif dari peserta yang lolos seleksi proposal, diuji realisasinya di lapangan sebelum dipresentasikan di depan para juri.
Gatra Pinem, Business Control Improvement Manager Harita Nickel, selaku koordinator program HCI, mengatakan tahapan implementasi diikuti oleh 36 peserta yang lolos seleksi proposal di tingkat unit bisnis.
Adapun seleksi di tingkat unit bisnis, imbuhnya, dikelompokkan dalam empat cluster, yakni PT Trimegah Bangun Persada (TBP), PT Megah Surya Pertiwi (MSP), gabungan dari PT Halmahera Persada Lygend (HPL), PT Obi Nickel Cobalt (ONC) dan PT Dharma Cipta Mulia (DCM), dan gabungan dari PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF), PT Karunia Permai Sentosa (KPS) dan PT Obi Sinar Timur (OST).
Lebih lanjut Gatra menjelaskan, pada tahapan implementasi ini dilakukan genba observasi atau pengamatan lapangan yang difasilitasi oleh fasilitator di masing-masing unit bisnis. Di sini fasilitator mendampingi peserta dalam merealisasikan gagasan inovatifnya dengan melakukan pengamatan secara langsung di lokasi atau obyek yang menjadi praktik dari proposal peserta. Observasi yang dilakukan meliputi alur proses inovasi yang dilakukan, peralatan apa saja yang digunakan, hingga inovasi yang dihasilkan.
“Genba observasi ini sekaligus untuk memberikan input dan mempertajam output yang dihasilkan, sebelum nantinya setiap peserta mempresentasikan proposalnya di depan para juri yang dijadwalkan pada bulan November mendatang,” terangnya.
Sementara itu, dalam genba observasi di TBP, fasilitator mengunjungi laboratorium pengujian sampel bijih nikel untuk melihat secara langsung penerapan dari dua proposal yang berjudul “Efisiensi Duplikasi pada Analisa Sampel Produksi menggunakan WD-XRF Tahun 2024” dan “Pengoptimalan Instrumen ED-XRF Epsilon 4 untuk Analisa Sampel Bijih Nikel”.
Fasilitator juga mengunjungi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang menjadi objek dan praktik penelitian berjudul “Pemanfaatan Sampah Plastik sebagai Media Biofilter”.
“Dari TBP, ada sembilan proposal yang lanjut ke tahap implementasi. Peran kami sebagai fasilitator, mendampingi peserta mulai dari brainstorming ide proposal, implementasinya di lapangan, hingga persiapan presentasi,” terang Reza Febri, fasilitator HCI di TBP.
Selain di TBP, genba observasi juga dilakukan oleh fasilitator di unit bisnis lainnya. Per minggu kedua September 2024, genba observasi dan pendampingan peserta HCI telah dilakukan di seluruh unit bisnis.
Sebagai informasi, HCI yang diluncurkan pada awal Juni 2024 lalu, diniatkan untuk menjaring gagasan-gagasan inovatif Insan Harita. Inovasi dimaksud meliputi peningkatan produktivitas, efisiensi biaya, peningkatan performa dalam aspek kesehatan dan keselamatan kerja, serta kontribusi terhadap praktik pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Meski baru kali pertama diadakan, HCI mendapatkan sambutan yang luar biasa dari Insan Harita. Tercatat 110 proposal terkumpul dari lintas unit bisnis. Dari jumlah ini, sebanyak 36 proposal lolos seleksi ke tahap implementasi, yang akan dilanjutkan ke tahap presentasi untuk dipilih lima terbaik.
Sebagai puncaknya, juara pertama dari tiap unit bisnis akan dikompetisikan untuk memperebutkan juara umum, yang dijadwalkan pada Januari-Februari 2025 mendatang.
“HCI ini sangat positif karena dapat memberikan ruang bagi para karyawan untuk berinovasi dan berlomba-lomba untuk memberikan kontribusi yang terbaik bagi perusahaan,” ungkap Asrar Kurniawan, salah satu team leader peserta HCI dari TBP.
Go Top