05 October 2023
Lulus kuliah jurusan pertambangan, Irfan Hayatudin sempat bekerja sebagai tenaga accounting di perusahaan kelapa sawit. Meski bukan pekerjaan yang dia cita-citakan, Irfan tetap menjalaninya dengan penuh dedikasi. Ia melakukan itu karena tak ingin mengecewakan orang tuanya. Sudah jungkir-balik agar anaknya bisa kuliah, tapi setelah lulus menjadi pengangguran. Karena itu, sekalipun belum sesuai harapan, bekerja menjadi pilihan yang tak bisa ditawar.
Selang tujuh bulan menjalani pekerjaan di luar jurusan, datang kabar dari Ketua Prodi Teknik Pertambangan Politeknik Halmahera. Dosen di bekas almamaternya itu memberi kabar bahwa salah satu perusahaan smelter nikel di Pulau Obi membuka program Management Trainee.
Irfan tak menyia-nyiakan kesempatan. Pada November 2015, ia mengikuti seleksi Management Trainee selama tiga bulan di PT Megah Surya Pertiwi (MSP). Dari 500 peserta, sebanyak 200 orang dinyatakan lolos dan berkesempatan untuk mengikuti pelatihan lanjutan selama tiga bulan di China.
Mendapat kesempatan belajar di China membuka cakrawala Irfan pada industri smelter. Ia mengaku bangga mendapatkan banyak pelajaran selama mengikuti program training di sana. “Sebuah pengalaman yang tak terlupakan bisa menginjakkan kaki di China dan belajar teknologi smelter yang digunakan di sana,” jelasnya.
Tiga bulan berlalu, Irfan kembali ke tanah air untuk menjalani ikatan dinas selama dua tahun bekerja di MSP sebagai Staff Control Room. Tugasnya melakukan pemantauan terhadap seluruh alat operasional serta melakukan pengontrolan terhadap suhu dan tekanan setiap alat yang digunakan.
Bekerja di perusahaan yang tidak memiliki akses bebas untuk keluar, membuat Irfan sering mengisi waktu luangnya dengan aktif bersosial media. Akun Tiktok-nya saat ini sudah memiliki 202 ribu follower dan tak sedikit kontennya viral hingga ditonton jutaan orang. Ya, media sosial menjadi ruang untuk mengisi “kesepiannya” bekerja di industri smelter dengan sistem kerja roster, jauh dari keluarga, dan juga pacar!
Berkat popularitasnya di media sosial ini pula, Irfan terpilih sebagai salah satu peserta Extra Miles Day yang diadakan oleh Departemen Corporate Communications. Kini ia tak merasa kesepian lagi karena memiliki banyak kenalan dari lintas departemen dan bahkan unit bisnis lain. Ia merasa bangga berkesempatan mengunjungi seluruh operasional Harita Nickel dari hulu hingga ke hilir. Pengalaman ini ia bagikan di media sosial, yang dikemas dengan gaya khasnya yang jenaka namun bermuatan positif.
Mengenang kembali perjalanan hidupnya, Irfan terhenti pada kata-kata dari tokoh yang sangat dikagumi. Ia adalah Steve Job, pendiri perusahaan Apple, pernah mengatakan “Kita tidak akan mampu menghubungkan titik-titik ke depan, tapi kita bisa menghubungkan titik-titik itu dengan melihatnya kembali ke belakang.”
“Setiap titik yang kita lewati dalam hidup, biarpun itu tidak menyenangkan, semua hadir bukan tanpa alasan. Kuncinya terus berusaha untuk menjadi lebih baik, dengan belajar dan bekerja keras, dan berprasangka baik pada apapun takdir yang diberikan oleh Tuhan,” pungkasnya
Go Top