18 April 2025
Ruang penuh poster keselamatan kerja cukup tenang, saat Haryadi Ilyas suntuk memeriksa agenda kegiatan. Pagi itu, dia sedang menyiapkan banyak hal untuk mendukung kelancaran program keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Sebagai Safety Compliance di PT Halmahera Persada Lygend (HPL), salah satu anak usaha kemitraan Harita Nickel dan Lygend Resources, tugasnya memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar keselamatan.
Yadi, panggilan akrab Haryadi, memulai karier di bidang keselamatan kerja pada 2019 sebagai bagian dari tim Safety Field di Harita Nickel. Ia bertugas mengawasi dan menerapkan standar K3, memastikan setiap pekerjaan berlangsung aman, dan para pekerja dapat pulang dengan selamat.
Setelah beberapa tahun berkecimpung di lapangan, Yadi mendapatkan kesempatan mengisi posisi strategis sebagai bagian dari tim Safety Compliance. Di sini Yadi berperan dalam berbagai inisiatif keselamatan, termasuk pengumpulan dan analisis data terkait insiden atau kecelakaan, serta persiapan audit keselamatan.
Lulus dari Poltekkes Kemenkes Ternate, Yadi menerapkan ilmu kesehatan lingkungan dalam keselamatan kerja. Meski jalurnya tak sepenuhnya linear, ia yakin keahliannya tetap relevan, terutama dalam memastikan kondisi kerja yang sehat dan patuh regulasi. “Aspek K3 industri banyak terkait dengan ilmu yang saya pelajari,” ujarnya.
Dikenal adaptif dan kolaboratif, pria asal Pulau Makian ini membawa semangat juang tinggi. Kariernya di Harita Nickel membuktikan bahwa dedikasi dan kerja keras membuka peluang lebih besar.
Tahun 2025 menjadi momen penting bagi Yadi, di mana ia diberi kepercayaan untuk memimpin kepanitiaan Bulan K3 Nasional 2025. Baginya kegiatan ini memberikan pengalaman baru yang penuh tantangan. Ia dituntut untuk bisa mengoordinasikan tim dari berbagai latar belakang dan unit bisnis yang berbeda. Sebuah tugas yang tidak mudah ketika sebagian besar dari mereka bahkan belum pernah bekerja sama sebelumnya.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah komunikasi. Untuk pertama kalinya, perayaan Bulan K3 Nasional dilakukan secara serentak oleh seluruh unit bisnis yang berada di bawah kemitraan Harita Nickel dan Lygend Resources.
"Di awal, koordinasi terasa menantang karena kami belum terbiasa bekerja sebagai satu tim. Namun, seiring waktu, kami menemukan ritme komunikasi yang efektif dan kini bisa berkolaborasi dengan lebih solid," ungkapnya.
Di balik tantangan koordinasi, Yadi mengenang satu momen berkesan saat menjalankan program pengabdian masyarakat di Desa Soligi. Kegiatan itu menjadi ajang pembuktian kekompakan tim di lapangan. “Di sini, kami melihat bagaimana inisiatif setiap anggota tim tumbuh secara alami. Kolaborasi terasa semakin solid karena semua bergerak dengan satu tujuan,” ujarnya.
Antusiasme masyarakat pun tak kalah besar. Lebih dari 100 lansia mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis, sementara warga desa menyambut dengan tangan terbuka setiap program yang dijalankan. Mulai dari pelatihan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Program Gemilang Nutrisi tentang pola makan sehat, hingga edukasi kesehatan gigi bagi siswa SD, semuanya berjalan dengan lancar berkat koordinasi yang solid antar panitia dan masyarakat setempat.
Puncak Bulan K3 Nasional 2025 diisi dengan Bincang K3 bersama Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si., Ph.D, Direktur Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia sekaligus Wakil Ketua Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N). Bagi Yadi, sesi diskusi dengan tema “Pengelolaan Bencana di Industri Nikel Pulau Obi” ini memberikan wawasan mendalam bagi Insan Harita tentang urgensi budaya keselamatan.
“Acara ini bukan sekadar perayaan, tapi upaya membangun budaya kerja yang saling mendukung,” ujarnya. Baginya, ini momentum mempererat sinergi dan menanamkan semangat keselamatan di setiap operasi Harita Nickel. Satu Harita, Saling Menjaga!
Go Top