31 October 2023
Olimpiade Harita Nickel 2023 resmi ditutup melalui closing ceremony yang diadakan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda pada Sabtu, 28 Oktober 2023. Penutupan Olimpiade yang dikemas dalam konser musik di lapangan sepak bola Nirwana PT Trimegah Bangun Persada Tbk (PT TBP) itu sekaligus menandai berakhirnya seluruh rangkaian kompetisi perlombaan yang telah berlangsung sejak September lalu.
Younsel Evand Roos, Direktur Operasional PT TBP, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya Olimpiade Harita Nickel 2023. Menurutnya acara ini berhasil memperkuat ikatan antar unit bisnis sebagai satu kesatuan dari keluarga besar Harita Nickel.
“Olimpiade ini membuktikan bahwa meskipun kita berasal dari bisnis unit yang berbeda, tapi kita tetaplah satu Harita. Di mana pun kita berada, kita selalu berupaya memberikan kontribusi terbaik dengan berbagai cerita untuk Harita. Semangat ini tercermin dalam slogan ‘Satu Harita, Satu Cerita’,” ujarnya.
Pada Olimpiade perdana ini, PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF) berhasil keluar sebagai juara umum dengan total perolehan skor 34 poin. Disusul PT Halmahera Persada Lygend (HPL) dengan selisih tipis, meraih 32 poin. Sementara itu, PT TBP dan PT Megah Surya Pertiwi (MSP) harus puas berada di posisi ketiga dan keempat.
Catur Prasetyo, salah satu pemenang lomba videografi mengaku sangat terkesan dengan penyelenggaraan Olimpiade Harita Nickel 2023. Menurutnya acara ini tak hanya sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antar karyawan, namun juga mampu meningkatkan rasa cinta terhadap perusahaan.
“Selain mempererat komunikasi antar karyawan, acara ini juga meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap perusahaan,” ujarnya.
Senada disampaikan oleh Rexi Mappadang, juara 1 cabang perlombaan Harita Idol. Insan Harita bersuara emas itu mengatakan Olimpiade telah berhasil menyatukan karyawan dari seluruh unit bisnis. Tak hanya antar karyawan lokal, tapi juga antar Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Asing (TKA).
“Kegiatan ini menunjukkan perhatian perusahaan terhadap pengembangan potensi karyawan dalam olahraga dan seni. Saya mendapat banyak teman baru dan merasa lebih dekat dengan rekan-rekan di seluruh perusahaan,” ujarnya.
Semangat kebersamaan antar unit bisnis yang tercermin dalam tagline “Satu Harita, Satu Cerita” kembali menggema pada malam konser penutupan Olimpiade. Ekspresi kegembiraan dan rasa kecintaan itu tumpah saat bintang tamu Fresly Nikijuluw naik ke panggung.
Sedikitnya 1500 Insan Harita larut dalam alunan musik yang sudah akrab di telinga. Bagaimana tidak, kita biasa mendengar lagu-lagu Fresly dalam bus yang mengantarkan karyawan berangkat dan pulang kerja. Juga diputar di sudut-sudut lainnya di site Obi. Dari judul lagu “Mantan” hingga “Hallo Ade Nona”.
Antusiasme para Insan Harita mengikuti seluruh rangkaian Olimpiade ternyata sampai ke jajaran pimpinan perusahaan. Direktur Operasional PT TBP, Younsel Evand Roos, yang malam itu mewakili direksi, melempar pertanyaan.
“Bagaimana apakah setuju kita bikin lagi Olimpiade tahun depan, dan kita jadikan acara tahunan?” tanyanya dari atas panggung, sontak ditimpali “Setuju!” diikuti pekikan dan gemuruh suara dari ribuan Insan Harita yang menyimak dari bawah panggung.
Go Top