Trimegah Bangun Persada

News Detail

Bersama Aldico Satria Ganesa, Mengintip Peran Vital Terumbu Karang dan Konservasi Perairan Obi

06 January 2025

Di tengah hiruk pikuk pertambangan dan hilirisasi nikel di Pulau Obi, Harita Nickel senantiasa menjaga kelestarian lingkungan di sekitar operasionalnya. Tak terkecuali perairan Obi, yang berbatasan langsung dengan operasional perusahaan di sisi hilirnya. Sebagaimana yang dikerjakan oleh Aldico Satria Ganesa, Marine Ecology Foreman Harita Nickel, yang menjadi garda depan dalam menjaga kelestarian ekosistem perairan Obi.

Dico bersama rekan-rekannya di divisi Marine Environment belum lama ini menerbitkan jurnal ilmiah berjudul “Coral Recruitment Enhancement in Fish Shelter Media Composed of Fly Ash and Nickel Slag on Obi Island, South Halmahera”. Jurnal tersebut dipresentasikan dalam the 5th International Conference on Fisheries and Marine Science (ICFM V) yang diselenggarakan oleh Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Khairun Ternate. Secara garis besar berisi tentang peran reef cubes atau terumbu karang buatan berbentuk kubus berongga, sebagai rumah ikan beserta biota laut lainnya dan sekaligus juga sebagai pendukung pertumbuhan terumbu karang baru.

“Kami menggunakan hasil sisa dari fly ash dan slag nikel dalam proses pembuatan reef cubes. Sisa hasil pemrosesan nikel ini, kaya sekali dengan Kalsium Oksida (CaO), Magnesium Oksida (MgO), dan Silika (SiO2). Ketiga senyawa ini penting untuk kalsifikasi atau proses pembentukan mineral kalsium yang membantu pembentukan terumbu karang,” ujar Aldico.

Selama mengerjakan proyek ini sejak 2021, Tim Marine Environment Harita Nickel telah menempatkan 1.871 reef cubes dan menemukan berbagai jenis terumbu karang dengan tinggi yang bervariasi, mulai dari 2,41 cm hingga 12,90 cm pada area reef cubes Atol HJF dan Pulau Pasturi. Beberapa genus seperti Acropora, Isopora, Pocillopora, Millepora, dan Porites menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Tidak hanya itu, pemantauan selama 2 tahun terakhir mencatat kehadiran 24 keluarga ikan di sekitar reef cubes, dengan keluarga Pomacentridae menyumbang 53% dari total pengamatan, disusul dengan spesies Acanthuridae dan Abudefduf vaigiensis dengan rentang ukuran ikan antara 0-5 cm dan 16-20 cm.

“Selalu menyenangkan untuk melakukan proses pemantauan terumbu karang di Pulau Obi, karena kami selalu menemukan biota laut yang beragam di reef cubes tersebut. Ini jadi bentuk komitmen ESG Harita Nickel juga, untuk menjaga ekosistem lingkungan, khususnya ekosistem laut, agar tetap terjaga baik,” tambahnya lagi.

D2 c1 dokumentasi enviro ecologi loji 2024 a73003701 11zon

Selain melakukan pemantauan terumbu karang dan juga biota laut lainnya pada reef cubes, seorang Marine Ecology juga bertanggung jawab untuk melakukan monitoring kualitas air laut agar sesuai standar pemerintah, hingga pemantauan ekosistem pesisir seperti mangrove. 

“Untuk program rehabilitasi mangrove yang dimulai sejak 2021 juga tidak kalah keren. Kita sudah kerja sama dengan Universitas Khairun untuk melakukan program penanaman 71.466 bibit mangrove di area seluas 23,90 hektar. Lokasi penanamannya ada di beberapa titik, yaitu di Desa Soligi, Belang-Belang, Awanggoa, dan Kayoa,” ucap Aldico dengan semangat.

Bagi Aldico, bekerja pada divisi Marine sangat menyenangkan, karena serasa memiliki kantor di dalam laut. Dia juga mengaku kerap bertemu dengan kawanan lumba-lumba saat melakukan pemantauan terumbu karang, di mana hal tersebut menjadi indikator bahwa ekosistem laut di area operasi Harita Nickel masih terjaga dengan baik. 

Apa yang dilakukan oleh Aldico dan tim menunjukan komitmen Harita Nickel terhadap operasional yang bertanggung jawab. Tak sekadar untuk pemenuhan kewajiban, sejumlah inisiatif yang telah dilakukan Harita Nickel melalui rehabilitasi terumbu karang dan mangrove, akan sangat berguna bagi keberlanjutan lingkungan untuk generasi yang akan datang.

Go Top