Trimegah Bangun Persada

News Detail

Hari Lingkungan Hidup 2025, Insan Harita Bergerak Bersama Hentikan Polusi Plastik

05 June 2025

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 dengan tema “Ending Plastic Pollution” menjadi pengingat bahwa menjaga bumi adalah tanggung jawab bersama. Melalui sesi diskusi Enviro Talk bertajuk “Aksi Nyata untuk Bumi Kita”, Insan Harita menyusun gerakan bersama untuk menghentikan polusi plastik.

 Diskusi yang dikemas dalam nuansa santai namun berisi tersebut digelar di Cafe Kahyangan, komplek mess karyawan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (TBP), salah satu unit bisnis Harita Nickel. Tiga narasumber dari internal perusahaan membagikan pengetahuan seputar praktik pengelolaan lingkungan di lingkup kerja masing-masing.

Alam Firdausi, Environmental Superintendent, mengawali diskusi dengan memaparkan hirarki pengelolaan sampah serta dampaknya terhadap lingkungan.

Ia juga mengenalkan konsep ekonomi sirkular, yang merujuk pada pemikiran William McDonough dalam buku “Cradle to Cradle”. Pendekatan ini menekankan agar limbah yang dihasilkan dari proses produksi dapat dimanfaatkan kembali dalam siklus yang berkelanjutan.

“Kalau kita benar-benar menerapkan sirkular ekonomi, maka yang disebut limbah itu tidak akan jadi masalah di kemudian hari. Semua bisa dikelola lagi, tidak langsung masuk ke tempat pembuangan,” ujarnya.

Senada, Mokhamad Rifai, Mine Reclamation Superintendent, menjelaskan bahwa plastik menjadi salah satu jenis sampah yang sulit terurai dan sebagian mengandung zat berbahaya. Karena itulah penting bagi masyarakat memahami jenis plastik melalui simbol angka pada kemasan.

Rifai mencontohkan, botol air mineral yang dipakai berulang tidak aman karena dapat melepaskan bahan kimia jika terkena panas terus-menerus. Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia termasuk penyumbang sampah plastik terbesar kedua ke laut dunia.

Pengolahan sampah tbp

Fasilitas komposter yang digunakan utnuk membuat pupuk organik dari sisa kegiatan dapur kantin.


Lebih lanjut, ia mengajak peserta menerapkan prinsip 4R yakni refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (daur ulang) dalam kehidupan sehari-hari. Contoh sederhana dengan memanfaatkan botol plastik bekas menjadi wadah tisu atau biofilter pada instalasi pengolahan limbah di perusahaan.

Sementara itu, M Saifullah Nijar, Senior Environment Compliance Engineer, membagikan pengalamannya dalam mengelola sampah organik. Ia menjelaskan bagaimana timnya berhasil mengelola sampah bekas makanan dari kantin menjadi kompos. Menurutnya keberhasilan ini berkat keterlibatan aktif berbagai pihak.

“Kami membuat kompos dari sampah-sampah organik yang kami ambil dari sisa kegiatan dapur kantin. Hasilnya kami prioritaskan untuk digunakan sebagai pupuk di sekitar area fasilitas umum seperti office dan tempat ibadah.” 

Hari Lingkungan Hidup (HLH) tahun ini menjadi momentum bagi Insan Harita untuk menguatkan kembali komitmen bersama dalam menjalankan praktik bisnis yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan sosial. 

Selain TBP, kegiatan dalam rangka memeriahkan HLH juga diselenggarakan oleh unit-unit bisnis lainnya. Menyebut diantaranya, Harita Mengajar dengan tema pengelolaan sampah plastik yang akan menyasar siswa sekolah di Desa Kawasi, bersih-bersih sampah di sekitar pantai, hingga acara lainnya seperti kegiatan Obi Fishing Tournament yang akan digelar pada pertengahan Juni mendatang.

Go Top