28 October 2024
Di tengah kompleksnya kegiatan industri hulu ke hilir nikel di Pulau Obi, ada upaya penting yang dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan setiap langkah karyawan di area operasional. Harita Nickel melalui salah satu unit bisnisnya, PT Megah Surya Pertiwi (MSP), membukukan instruksi-instruksi terkait dengan mencegah kecelakaan kerja. Buku yang dibuat dalam bentuk buku saku ini secara resmi diserahkan kepada kepada jajaran manajemen pada Senin (21/10) kemudian dibagikan kepada seluruh karyawan MSP. Buku berjudul 13 Major Hazards ini menjadi kompas bagi para karyawan, yang kerap disebut Insan Harita, dalam memetakan risiko, serta menciptakan budaya kerja yang aman.
Buku saku yang dibuat dalam 2 bahasa ini bukan sekadar lembaran instruksi; ia menyimpan panduan esensial tentang cara mencegah kecelakaan, bekerja di ruang terbatas, menggunakan alat pelindung diri, hingga prosedur darurat. Lebih dari sekadar instruksi, setiap halaman dirancang untuk membuat para karyawan mengerti dan memahami bahaya apa saja yang berada di lingkungan kerjanya, serta dapat menanggulangi bahaya tersebut. Dalam upaya ini, MSP menunjukkan bahwa keselamatan bukan sekadar target perusahaan, tetapi nilai yang dijunjung tinggi.
"Kami di Harita Nickel selalu menempatkan keselamatan dan kesehatan karyawan sebagai prioritas utama. Buku saku ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk memastikan bahwa setiap insan Harita memiliki akses ke panduan keselamatan yang praktis dan mudah dipahami. Dengan demikian, mereka tidak hanya memahami risiko yang ada di lingkungan kerja, tetapi juga tahu langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri dan rekan kerja mereka," ungkap Tonny Gultom, Direktur Health, Safety, and Environment (HSE) Harita Nickel.
Lebih lanjut, Willy Kusuma Dewadi, Head of Technical Support MSP, mengungkapkan misi utama di balik buku ini, “Kami ingin memastikan bahwa setiap karyawan bisa pulang dengan sehat dan selamat setiap hari. Lewat buku saku ini, kami berusaha menyajikan informasi K3 yang mudah dipahami dan diaplikasikan,” ujarnya. Pernyataan ini adalah suara dari komitmen untuk terus melindungi para pekerja yang setiap hari berhadapan dengan kondisi lapangan yang menantang.
Tak hanya berhenti di seremoni, MSP juga telah mempersiapkan program sosialisasi bagi lebih dari 2,000 karyawan, memastikan bahwa seluruh tim di lapangan mengetahui dan memahami risiko-risiko yang dihadapi sehari-hari. "Kami berharap buku ini mampu memperkuat pemahaman karyawan dalam mengelola risiko di area operasional. Juga praktis dan bisa dibawa kemana-mana," tambah Willy.
Langkah MSP ini merupakan bagian dari inisiatif jangka panjang untuk membangun budaya kerja yang berfokus pada keselamatan, di mana setiap individu, dari manajemen hingga pekerja lapangan, memiliki andil dalam menjaga satu sama lain. Dengan antusias, Willy menjelaskan, “Keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama.” Seperti jalur yang terukir dalam peta, buku saku K3 ini menjadi panduan kecil namun berdampak besar dalam upaya bersama menciptakan ruang kerja yang aman dan manusiawi di industri pertambangan dan pemrosesan nikel.
Di balik distribusi buku saku K3 ini, juga terdapat semangat untuk memupuk kepedulian antar rekan kerja yang lebih mendalam. Keselamatan di area operasional bukan hanya tentang melindungi diri sendiri, tetapi juga memastikan keselamatan setiap Insan Harita di sekitar kita. Hal ini sejalan dengan salah satu nilai inti Harita Nickel, yaitu kerja sama atau teamwork. “Ketika setiap karyawan terlibat aktif menjaga keselamatan rekan kerjanya, mereka bukan hanya menjalankan prosedur K3, tetapi juga mewujudkan budaya saling melindungi dan berbagi tanggung jawab,” jelas Deputy Health, Safety, Security and Environment (HSSE) MSP, Charles Hasiholan.
Selain kerja sama, akuntabilitas memainkan peran penting dalam menjaga keselamatan kerja di area operasional MSP. Setiap individu diharapkan memiliki tanggung jawab pribadi untuk mematuhi standar K3 dan secara sadar mengidentifikasi risiko di sekitarnya. Akuntabilitas memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil, baik kecil maupun besar, berdampak langsung pada keselamatan bersama. “Berbekal dua nilai inti perusahaan ini, lingkungan kerja diharapkan menjadi lebih solid, di mana keselamatan tidak lagi menjadi beban individu, melainkan komitmen bersama yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian operasional,” tutup Charles.
Go Top