21 August 2025
Pernahkah Anda membayangkan ada hewan sejenis kanguru, tapi tinggal di atas pohon? Itulah Kuskus Obi (Phalanger rothschildi), satwa marsupial unik dan endemik yang hanya ditemukan di Pulau Obi dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Dengan berat rata-rata 1,3 kilogram, hewan mungil ini aktif di malam hari (nokturnal) dan beristirahat di siang hari dalam sarang tersembunyi di antara dedaunan.
Seperti kanguru, induk kuskus membawa anaknya dalam kantung perut hingga cukup mandiri. Bulu jingga kecokelatan atau abu-abu kehitaman, perut putih kekuningan, dan garis gelap di punggung membuatnya nyaris tersamarkan di antara rimbunnya hutan.
Di malam hari, Kuskus Obi menjelajah kanopi hutan untuk mencari buah favorit mereka seperti sirih, kersen, dan awar-awar. Dalam perjalanannya, tanpa disadari, ia membantu menyebarkan biji dan memperkuat regenerasi hutan. Itulah sebabnya, ia disebut sebagai salah satu penyebar benih alami di ekosistem Pulau Obi.
Meskipun status konservasinya saat ini termasuk Least Concern menurut IUCN, Kuskus Obi masih menghadapi ancaman dari perburuan liar. Perlindungan habitat dan edukasi kepada masyarakat menjadi penting untuk mempertahankan populasinya agar tetap stabil.
Sebagai perusahaan yang beroperasi di Pulau Obi, Harita Nickel berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas industri dan pelestarian lingkungan. Kuskus Obi hanya salah satu di antara banyak satwa endemik yang ada di Pulau Obi.
Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif, mulai dari pemantauan keanekaragaman hayati hingga pemulihan kawasan terdampak secara bertahap dan terukur. Di sisi lain, edukasi lingkungan juga menjadi pilar penting dalam operasional Harita Nickel tidak hanya untuk karyawan, baik Tenaga Kerja Indonesia (TKA) maupun Tenaga Kerja Asing (TKA), tetapi juga melibatkan masyarakat sekitar. Hal ini sebagai komitmen Harita Nickel bersama seluruh mitra kerjanya dalam menjalankan kebijakan Sustainability dan Biodiversity yang menjadi tanggung jawab semua pihak di dalam perusahaan.
Sephy Noerfahmy, Conservation Superintendent Harita Nickel, mengatakan bahwa upaya peningkatan kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian satwa endemik terus dilakukan oleh perusahaan, baik kepada para karyawan maupun masyarakat sekitar. “Sejak kuartal kedua 2025, kami rutin memberikan sesi edukasi kepada siswa sekolah di Desa Kawasi dan Soligi. Harapannya, para siswa ini bisa menjadi duta pelestarian satwa endemik di keluarga dan komunitas mereka,” jelas Sephy.
Hingga saat ini sebanyak 90 orang siswa-siswi taman kanak-kanak dan sekolah dasar di Desa Kawasi telah mendapatkan informasi terkait dengan keberadaan satwa endemik yang mendiami hutan dan kebun di sekitar tempat tinggal mereka. Inisiatif ini bertujuan menumbuhkan rasa bangga dan kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan sejak dini.
Budaya kerja yang mendukung pelestarian satwa dan habitatnya terus dibangun melalui sosialisasi rutin mengenai larangan perburuan satwa liar, serta pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah tambang. Harita Nickel percaya bahwa keberlanjutan hanya bisa tercapai jika seluruh elemen perusahaan memahami dan menjalankan tanggung jawab ekologis secara kolektif.
Melalui kolaborasi lintas fungsi dan pendekatan yang adaptif, Harita Nickel terus berupaya menjadi bagian dari solusi untuk memastikan bahwa aktivitas pertambangan di Pulau Obi tidak mengabaikan warisan alam yang luar biasa di sekitarnya.
Go Top