15 March 2023
Harita Nickel melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi persoalan sampah di Desa Kawasi dengan menyediakan sarana dan prasarana, serta mengajak masyarakat menerapkan pola hidup sehat
Desa Kawasi yang terletak di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara merupakan sebuah desa kecil yang letaknya berdekatan dengan wilayah operasional perusahaan tambang dan hilirisasi nikel, Harita Nickel. Letaknya yang dekat dengan pesisir pantai, membuat desa kecil ini memiliki pemandangan alam yang luar biasa mengagumkan.
Namun, persoalan sampah menjadi ‘batu sandungan’ yang membuat pemandangan Desa Kawasi kian sulit untuk dinikmati. Padahal, desa ini menjadi salah satu pusat perputaran ekonomi di Pulau Obi. Tak sedikit pendatang menetap dan menjalankan usaha di desa ini. Mayoritas pendatang berasal dari Pulau Jawa yang menangkap adanya peluang usaha menjanjikan dari keberadaan perusahaan tambang.
Masalah sampah di Desa Kawasi sebenarnya sudah ada sejak lama. Bahkan sebelum perusahaan pertambangan milik Harita Group itu mulai menginjakkan kaki di Pulau Obi. Hal ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintah desa sekaligus perusahaan yang kini beroperasi di sekitar Desa Kawasi.
Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan tergolong masih rendah. Hal ini kerap menimbulkan masalah terhadap saluran perairan di desa tersebut. Tak heran, desa itu menjadi langganan banjir saat musim penghujan.
Tak sampai di situ saja. Tumpukan sampah yang menggenang juga menimbulkan permasalahan serius bagi lingkungan dan kesehatan warga. Dari kondisi air yang tercemar hingga gangguan kesehatan yang disebabkan masifnya pertumbuhan jentik nyamuk dan bakteri di sekitar area yang terpapar pencemaran sampah.
Asmawati, salah satu penduduk asli Desa Kawasi menjelaskan, sebelum adanya perusahaan warga di sekitar memang kerap membuang sampah sembarangan.
“Kadang dibuang ke sungai, kadang di laut. Beberapa ada juga yang kita bakar,” jelasnya.
Meski demikian, cara memusnahkan sampah dengan cara dibakar dianggap masih kurang optimal untuk mengurangi pencemaran di Desa Kawasi. Desa kecil yang kini dihuni oleh lebih dari 1.100 jiwa tersebut, menghasilkan jumlah sampah yang cukup masif.
“Untuk saat ini, upaya yang dilakukan perusahaan meliputi pengangkutan sampah menggunakan truk setiap 2 hari sekali dalam satu minggu,” kata Eko Sulistyo, Supervisor CSR Community Development.
Lebih lanjut, Eko menjelaskan dalam sekali pengangkutan, total sampah yang diangkut dari Desa Kawasi dapat mencapai 2 ton per harinya. Jumlah sampah yang sedemikian besarnya itu kemudian dibawa ke tempat pembuangan akhir yang terletak sekitar 20 menit dari desa.
“Alhamdulillah, sejak adanya program rutin pengangkutan sampah dari perusahaan, lingkungan desa jadi lebih bersih dan nyaman,” kata Asmawati.
Upaya lain yang dilakukan perusahaan adalah penyediaan tong sampah di setiap sudut Desa Kawasi. Hal ini akan memudahkan proses pengangkutan sampah dan kemudahan warga untuk membuang sampah pada tempatnya.
Selain penyediaan sarana dan prasarana, Harita Nickel melalui beberapa lini usahanya juga terus melakukan berbagai upaya untuk menumbuhkan kesadaran warga akan pentingnya kebersihan lingkungan. Diantaranya melalui kegiatan rutin, termasuk bakti sosial bertajuk “Pola Hidup Sehat dan Bersih” yang digelar selama periode peringatan bulan K3 pada 12 Januari - 12 Februari 2023 lalu.
Kegiatan tersebut melibatkan karyawan, aparat desa, TNI/Polri, dan tak ketinggalan juga warga setempat. Semuanya bersama-sama membersihkan sampah yang berserakan di sekitar pesisir pantai dan Desa Kawasi.
Diharapkan melalui kegiatan yang diinisiasi oleh perusahaan, masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersih.
Go Top