22 July 2025
Siapa sangka ajang Obi Fishing Tournament 2025 yang digelar oleh Harita Nickel pada 14-15 Juni lalu membawa momen nik dan penuh makna konservasi. Salah satu peserta, Zulfikri R. Salim, sempat menangkap seekor hiu macan, predator laut yang tidak termasuk dalam daftar penilaian utama. Namun, sesuai peraturan lomba yang mengedepankan praktik memancing berkelanjutan, hiu tersebut langsung dilepaskan kembali ke laut.
Keputusan panitia untuk memberikan penghargaan khusus, “Juara Unik,” kepada Zulfikri atas tangkapan yang tak biasa ini, bukan hanya mencerminkan sportivitas peserta, tapi juga menjadi pesan kuat tentang pentingnya menjaga kelestarian satwa laut di Pulau Obi.
“Keberadaan hiu macan menunjukkan bahwa rantai makanan laut masih berjalan seimbang dan mendukung kehidupan satwa besar. Ini merupakan indikator positif yang penting bagi kami dalam menjalankan praktik operasi yang bertanggung jawab secara lingkungan,” ujar Aldico Satria Ganesa, Marine Ecology Foreman Harita Nickel.
Tak berhenti di situ, catatan keanekaragaman laut Obi juga tercermin dari ditemukannya spesies-spesies besar lainnya dalam kegiatan penyelaman yang dilakukan di sekitar laut Desa Kawasi. Salah satunya adalah ikan napoleon wrasse (Cheilinus undulatus), ikan karang raksasa yang bisa tumbuh hingga dua meter dan berat mencapai 190 kilogram.
Selain dikenal jinak dan sering mendekati penyelam, ikan Napoleon memiliki keunikan tersendiri yakni sebagai spesies ikan hermafrodit, yang memungkinkannya mengubah kelamin dari betina menjadi jantan. Ia juga berperan penting sebagai pemangsa alami bulu babi dan bintang laut mahkota duri, dua spesies yang bisa merusak terumbu jika jumlahnya tak terkendali.
Ada pula ikan bayan benjol hijau (Bolbometopon muricatum), atau yang oleh masyarakat lokal disebut sebagai ikan mami atau tabongkula. Ikan kakatua terbesar ini dikenal dengan gigi dan kepalanya yang kuat, mampu menggigit dan menghancurkan karang mati menjadi butiran pasir putih. Meski jarang terlihat, spesimen berukuran lebih dari satu meter masih sesekali dijumpai di perairan Obi, menandakan bahwa kondisi terumbu karang di wilayah ini masih cukup mendukung kehidupan spesies besar yang sensitif terhadap tekanan lingkungan.
“Keindahan bawah laut Pulau Obi Barat ibarat galeri alam yang memukau. Kawasan ini juga menjadi habitat penting bagi berbagai spesies kunci, seperti ikan napoleon, kerapu, dan hiu karang, yang menandakan kesehatan ekosistem yang masih terjaga dengan baik,” tambah Aldico.
Dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa ini, Harita Nickel terus berkomitmen menjalankan operasinya secara bertanggung jawab dan mendukung upaya pelestarian lingkungan demi masa depan yang berkelanjutan di Pulau Obi.
Go Top