Trimegah Bangun Persada

News Detail

Tingkatkan Kesiapsiagaan, Harita Nickel Gelar Latihan Tanggap Darurat Terintegrasi Skala Besar

25 July 2025

Sebagai wujud komitmen terhadap keselamatan kerja dan keberlanjutan operasional, Harita Nickel, bekerja sama dengan Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia, akan menyelenggarakan kegiatan Large Scale Exercise (LSE) atau Latihan Tanggap Darurat Skala Besar di wilayah operasionalnya di Pulau Obi pada 27-29 Juli 2025. 

LSE dengan tema “Pengelolaan Terintegrasi Bencana Alam dan Teknologi” merupakan pengembangan dari latihan rutin yang selama ini dilakukan, guna meningkatkan kesiapan dan respons tim dalam menghadapi situasi darurat. Kegiatan ini akan melibatkan karyawan dari lintas departemen di setiap unit bisnis yang akan berperan sebagai satuan tugas tanggap bencana dan sekaligus juga berperan sebagai simulasi korban. 

Command center room harita nickel

Ruang Command Center untuk memantau, mengelola dan mengendalikan aktivitas operasional dalam situasi darurat.

Menurut Occupational Health and Safety Manager Harita Nickel, Supriyanto Suwarno, skenario yang diangkat adalah bencana kompleks pada industri hilir nikel dan kobalt berupa gempa bumi yang diikuti tsunami, menyebabkan gangguan operasional dan menimbulkan korban dari pihak karyawan. Lebih lanjut, bencana ini juga memicu insiden Natech (Natural Hazard Triggering Technological Disaster) berupa gangguan listrik dan potensi kebocoran gas di area acid plant.

“LSE ini akan dilaksanakan secara serentak di semua unit bisnis guna menguji koordinasi dan respons cepat dari seluruh tim. Kegiatan ini sepenuhnya bersifat preventif dan bertujuan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi situasi darurat,” jelas Supriyanto. 

Ia menambahkan, skenario disusun berdasarkan kajian mendalam dari DRRC UI, sebagai bagian dari langkah mitigasi yang disusun secara teliti. Pelatihan ini mencerminkan langkah nyata perusahaan dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan secara terukur. 

Drill tanggap darurat harita nickel

Misi utama dari Latihan Tanggap Darurat adalah melakukan penyelamatan tanpa adanya cedera. Karena itu, diperlukan langkah yang cermat dan tepat oleh tim yang terlatih.

Sementara itu, persiapan telah berlangsung sejak Juni 2025. Struktur satuan tugas melibatkan perwakilan departemen dari seluruh unit bisnis. Mengacu pada Incident Command System (ICS) yang menjadi standar dalam penanganan keadaan darurat, struktur satgas dibagi dalam empat divisi meliputi seksi Operation, Plan, Logistic dan Administration.

“Karena operasional kita di sini sangat luas dan kompleks, satgas tanggap darurat yang terintegrasi melibatkan seluruh unit bisnis ini sangat penting. Jika selama ini latihan skala kecil rutin dilakukan, simulasi terintegrasi skala besar seperti ini akan semakin memperkuat kesiapan tim dalam situasi darurat yang nyata,” ungkap Erich Marvin Rizal Mongdong selaku koordinator di lapangan latihan ini.

Sebelum pelaksanaan pelatihan, tim telah melakukan Table Top Exercise dan Document Review Exercise yang dipandu oleh DRRC Universitas Indonesia pada 24 Juli 2025. Tujuannya untuk memastikan efektivitas ICS dalam skenario multi-bencana dan kesiapan dokumen prosedur standar penanganan di setiap unit. 

Drill emergency di fuel station gps

Emergency Response Team Harita Nickel melakukan evakuasi korban saat drill tanggap darurat kebocoran pipa di stasiun pengisian bahan bakar.

“Dalam simulasi nanti para peserta yang terlibat akan dinilai dengan melibatkan pihak eksternal dari DRRC UI dan stakeholder terkait dari Pemkab Halmahera Selatan dan Pemprov Maluku Utara,” ujar Erich, menyebutkan misi dari pengelolaan tanggap darurat ini mencakup tiga poin penting (1) memastikan keselamatan karyawan, (2) melindungi aset perusahaan, (3) menjamin keberlanjutan operasional pasca-bencana. 

Melalui simulasi tanggap darurat berskala besar ini, Harita Nickel telah selangkah lebih maju dalam memitigasi dan mengelola risiko di area kerjanya. Ini merupakan bagian dari komitmen Harita Nickel untuk memastikan keselamatan kerja dan keberlangsungan operasional.

Go Top