24 April 2025
Berkomitmen menekan dampak lingkungan dari kegiatan operasional pertambangan dan pengolahan nikel, Harita Nickel membangun dua indoor coal storage dome atau kubah penyimpanan batu bara di Pulau Obi, Maluku Utara.
Satu kubahnya berukuran panjang 600 meter dan lebar 140 meter, yang mampu menampung hingga 370 ribu ton batu bara.
“Kalau ada angin kencang, debu batu bara bisa terperangkap di dalam kubah, sehingga dampak lingkungannya kita tekan,” ujar Tonny Gultom, Direktur Health & Safety Environment Harita Nickel, seraya menggambarkan besarnya seperti lima lapangan bola yang digabung jadi satu.
Kubah penyimpanan batu bara ini juga dirancang khusus: tertutup rapat, dilengkapi gas lembam untuk mengurangi kadar oksigen di dalamnya, mencegah kebakaran, dan menjaga kualitas batu bara tetap baik. Selain melindungi dari cuaca, desain ini juga mencegah debu menyebar ke lingkungan sekitar.
Salah satu langkah penting lainnya adalah penggunaan sabuk konveyor (conveyor belt) tertutup untuk mengangkut batu bara dari dermaga ke indoor coal storage dome milik salah satu unit bisnisnya, PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF). Sistem ini menggantikan truk dan alat berat, sehingga mengurangi emisi serta konsumsi bahan bakar. Bahkan tercatat, penggunaan konveyor ini membantu mengurangi pemakaian batu bara smelter hingga 6,4%, setara penghindaran emisi sebesar 271 ton CO2e.
Meski begitu, Harita Nickel tetap berupaya untuk terus meminimalkan dampak lingkungan. “Prinsip Harita Nickel jelas: operasional pertambangan yang baik, bertanggung jawab, dan berkelanjutan,” tutup Tonny.
Go Top