Trimegah Bangun Persada

News Detail

Dari Pulau Obi ke Paris: Membagikan Perjalanan ESG Kami di OECD Forum

03 June 2025

Pada Mei 2025, Harita Nickel mendapat kehormatan untuk menghadiri OECD Forum on Responsible Mineral Supply Chains di Paris. Forum bergengsi ini, yang diadakan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), mempertemukan para pemimpin industri, pembuat kebijakan, dan masyarakat sipil untuk membahas masa depan sumber daya mineral yang bertanggung jawab—isu yang sangat penting dalam transisi energi global.

Forum ini telah menjadi wadah utama untuk mendiskusikan bagaimana mineral kritis—seperti nikel, litium, mangan, dan kobalt—ditambang, dipasok, dan diintegrasikan ke dalam teknologi yang menggerakkan kendaraan listrik (EV) dan sistem energi terbarukan. Mineral-mineral ini sangat penting, namun proses ekstraksi, pengolahan, dan distribusinya membawa tanggung jawab lingkungan dan sosial yang signifikan.

Harita Nickel menghadiri forum tersebut bersama sejumlah produsen mineral kritis dari berbagai kawasan strategis. Anglo American (Inggris–Afrika Selatan) menambang berbagai jenis mineral termasuk platinum dan bijih besi; SQM Lithium (Chili) merupakan salah satu produsen litium terbesar di dunia; dan Eramet (Perancis) mengkhususkan diri pada produksi mangan dan nikel.

Setiap perusahaan ini memainkan peran penting dalam rantai pasok transisi energi dan EV, dan kami bangga dapat berkumpul dengan satu tujuan bersama: mendorong tanggung jawab dan transparansi dalam industri pertambangan yang kompleks dan berdampak tinggi ini.

Menjembatani Kebijakan dan Praktik dalam Penambangan yang Bertanggung Jawab

Salah satu sesi—“On-the-Ground Impacts of Due Diligence: Perspectives from the Mining Sector”—berfokus pada bagaimana standar ESG (Environmental, Social, and Governance) diterapkan secara langsung di lokasi tambang, serta bagaimana sektor pertambangan terus berkembang melampaui kepatuhan formal menuju transformasi berkelanjutan. Diskusi yang dimoderatori oleh Aimee Boulanger, Direktur Eksekutif Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA), menyoroti meningkatnya urgensi penggunaan tolok ukur yang kredibel dan diakui secara global.

Di Harita Nickel, kami membagikan bagaimana proses kami dalam menyelaraskan diri dengan standar multi-pemangku kepentingan dari IRMA telah membantu kami menerjemahkan kebijakan menjadi praktik nyata di lapangan. Proses ini telah memperkuat akuntabilitas internal, meningkatkan manajemen risiko, dan mempererat sinergi antar departemen dalam mencapai tujuan keberlanjutan bersama.

Kontribusi dan Komitmen Harita Nickel

Percakapan seperti ini sangat penting. Sumber daya mineral yang bertanggung jawab tidak dimulai dari pabrik baterai atau meja perdagangan—semuanya berawal dari tambang. Dan jika kita ingin membangun rantai pasok yang etis dan transparan untuk mendukung transisi energi, maka pelaku hulu harus memainkan peran sentral. Diperlukan pendekatan sistemik—antara penambang, pelaku pemurnian, regulator, dan pembeli—yang bekerja secara selaras.

Kami bangga mewakili Indonesia dalam percakapan global ini dan berbagi perspektif dari garis depan produksi nikel. Dari operasi kami di Pulau Obi, kami berkomitmen untuk memastikan bahwa pergeseran global menuju mobilitas listrik dan energi terbarukan dibangun di atas fondasi perlindungan lingkungan dan penghormatan terhadap masyarakat.

Transisi energi tidak dapat berhasil tanpa mineral yang bertanggung jawab. Di Harita Nickel, kami berkomitmen untuk melakukan bagian kami—mewujudkan penciptaan nilai yang tidak mengorbankan manusia maupun planet ini.

Go Top