05 June 2022
Permukaan Mata Air Cermin mengalun tersapu angin. Dedaunan di tangkai pohon sekitarnya pun bergerak seirama sore itu. Di bawah langit yang berawan, sekumpulan orang berseragam hijau berkumpul tak jauh dari sumber mata air. Mereka membawa sekop, embrat, dan bibit tanaman yang tampak segar. Tak lama kemudian, puluhan bibit itu pun tertancap bersama harapan terbaik bagi masa depan bumi.
Insan HARITA dari Trimegah Bangun Persada (TBP) dan Gane Permai Sentosa (GPS) melakukan penanaman pohon bersama pada Jumat (22/4). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi, juga sebagai persiapan menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia agar gaungnya lebih menggema. Rangkaian kegiatan ini bertujuan meningkatkan kepedulian Insan HARITA terhadap lingkungan melalui berbagai upaya pelestarian.
Sebanyak 50 bibit pohon berhasil ditanam sore itu. Bibit tersebut terdiri dari jenis beringin, gempol, dan mahoni yang merupakan hasil pembibitan nursery TBP–GPS. Kepala Teknik Tambang (KTT) TBP, Sahlan Suyuti, mengatakan kegiatan yang diikuti oleh sekitar 40 orang ini merupakan salah satu wujud komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan.
“Ini adalah satu dari sekian kegiatan perusahaan untuk menjaga ekosistem lingkungan di wilayah operasional. Kita menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, bukan hanya yang tertera pada standard operating procedure (SOP), tetapi lebih dari itu,” ujar Sahlan pada acara yang mengusung tema “Invest in Our Planet” tersebut.
Peringatan Hari Bumi di Site Obi mampu menjadi penyulut semangat untuk melakukan aksi peduli lingkungan yang lebih besar. Pada Minggu (5/6), tepat di Hari Lingkungan Hidup Sedunia, sebanyak 1.000 bibit pohon berhasil ditanam oleh segenap Insan HARITA dari TBP–GPS di area Pit Komodo. Head of Site Younsel Evand Roos dan KTT GPS Ngainur Rofiek juga turut serta menanam pohon pada kegiatan ini.
Pelestarian lingkungan juga berlangsung di unit bisnis lain HARITA Nickel, yakni Halmahera Jaya Feronikel (HJF). Insan HARITA di perusahaan peleburan (smelter) ini berbondong-bondong menuju sungai dan pesisir pantai untuk melakukan aksi kebersihan. Mereka berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 5 ton kemudian memilah dan membuangnya ke tempat penampungan akhir perusahaan.
Tak berhenti sampai di situ, Insan HARITA dari HJF pun menanam 100 pohon yang terdiri dari cemara dan ketapang. Pihak manajemen HJF juga memberi penghargaan bagi pihak yang berkontribusi terhadap lingkungan. “Kami memberikan penghargaan terhadap mitra perusahaan yang berhasil menjaga keberihan di area kerjanya, serta penghargaan duta lingkungan kepada karyawan yang dinilai giat menjaga kebersihan di lokasi kerja,” ujar Deputy Head Tehnical Support HJF, Rifki habibi.
Peduli kelestarian laut
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Site Obi bukan hanya berlangsung di daratan, tetapi juga laut. HARITA Nickel melalui Halmahera Persada Lygend (HPL) melaksanakan transplantasi terumbu karang buatan (artificial reef) di perairan laut Kawasi, Minggu (5/6). Kegiatan ini pun diikuti oleh perwakilan unit bisnis lainnya yaitu Megah Surya Pertiwi (MSP), TBP–GPS, dan HJF. Pembuatan artificial reef melanjutkan program yang telah berlangsung sebelumnya, tetapi dengan cakupan wilayah yang lebih luas.
Head of Health, Safety, Environment (HSE) and Sustainability HARITA Nickel, Tonny H. Gultom, mengatakan kegiatan ini bertujuan bertujuan melestarikan ekosistem. “Kegiatan yang kita lakukan ini adalah bukti nyata HARITA Nickel untuk terus menjaga kelangsungan kualitas ekosistem di darat dan di perairan sebelah barat Pulau Obi. Sesuai dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, yaitu ‘Hanya Satu Bumi’, kita harus menjaga bumi dengan melestarikan ekosistemnya,” ujar Tonny.
Artificial reef dibuat menggunakan beton kubus berongga yang menjadi media tumbuh kembang bagi anakan terumbu karang. Jumlah anakan terumbu karang yang dilakukan transplantasi pada kubus berongga berjumlah 60 batang. Luasan struktur peletakan anakan terumbu karang 2 x 2 meter dan menyerupai bentuk piramida. Para penyelam HARITA Nickel yang terlatih pun melakukan proses pemasangan tersebut dengan telaten.
Lokasi penempatan artificial reef di area Pasturi, perairan laut Kawasi, juga memerhatikan aspek manfaat bagi masyarkat. Lokasi ini dipilih karena biasa digunakan para nelayan Desa Kawasi untuk menangkap ikan. “Harapan kegiatan ini adalah terumbu karang dapat menjaga ekosistem perairan sebelah barat Pulau Obi dan memberikan nilai lebih bagi hasil tangkapan ikan oleh nelayan,” ungkap Tonny.
Meningkatkan kompetensi SDM
Hari Lingkungan Hidup Sedunia juga menjadi momen meningkatkan kompetensi Insan HARITA yang bertugas di bidang lingkungan. Tak lama setelah momen peringatan tersebut, sebanyak 12 orang dari tim lingkungan HARITA Nickel dinyatakan kompeten sebagai Pengambil Contoh Uji Air (PCUA) oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Mereka yang mewakili tiap-tiap unit bisnis HARITA Nickel itu telah menyelesaikan sejumlah pelatihan PCUA, yang berlangsung di kantor HPL pada 9–11 Juni.
Pelatihan dan uji kompetensi tersebut mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PERMENLHK) No. P.3/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2018 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Sertifikasi Kompetensi PCUA dan Undang-undang (UU) No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Lebih spesifik, kegiatan itu mengacu pada pasal 11 tentang pelatihan kerja, pasal 12 tentang pengembangan kompetensi, dan pasal 18 ayat 2 tentang sertifikasi kompetensi kerja, khususnya di bidang lingkungan hidup.
Deputy Technical Support Head HPL, Dian Kristiyanto, mengaku bangga dengan pencapaian rekan-rekan yang mengikuti kegiatan tersebut. “Kami bangga, seluruh tim dinyatakan kompeten dan sudah memiliki sertifikat dari BNSP dalam mengambil contoh uji sampel air,” ucapnya. Ia juga menyampaikan, torehan ini menjadi bukti bahwa Insan HARITA merupakan orang-orang yang menjunjung tinggi profesionalisme dalam menjalankan setiap tugas.
Berdasarkan penilaian para penguji, tim lingkungan HARITA Nickel dinyatakan mampu melaksanakan serangkaian tugas pengambilan contoh uji air dengan menggunakan alat dan pilihan prosedur kerja sesuai dengan standar, serta menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur. Para peserta lulus dalam mengikuti rangkaian tes tulis dan praktik. Dengan demikian, diharapkan upaya HARITA Nickel dalam melestarikan lingkungan dapat berlangsung lebih optimal dengan dukungan Insan HARITA yang berkompeten di bidangnya.
Go Top