18 June 2025
Harita Nickel menutup rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) 2025 dengan menggelar Harita Youth Forum, sebuah forum edukatif untuk generasi muda perusahaan yang pada kesempatan kali ini mengangkat tema “SDGs and Responsible Mining”. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai unit bisnis Harita Nickel yang beroperasi di Pulau Obi.
Forum ini menghadirkan Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Si., akademisi dari Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, sebagai narasumber utama. Dalam sesi pemaparannya, Dr. Budhi menekankan pentingnya integrasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke dalam praktik industri, khususnya sektor pertambangan yang memiliki pengaruh besar terhadap aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Ia memperkenalkan pendekatan Responsible Mining, yakni praktik pertambangan yang menyeimbangkan produktivitas ekonomi dengan perlindungan ekosistem dan penghormatan terhadap hak masyarakat lokal.
“Doing no harm, doing good, and doing it transparently”, ujarnya, seraya menekankan bahwa keberlanjutan harus dimulai dari pemahaman mendalam terhadap konteks lokal serta keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan.
Sebelum sesi diskusi dimulai, para peserta juga diajak untuk menyaksikan film dokumenter Ngomi O Obi (Kami yang di Obi), yang menggambarkan kehidupan masyarakat di Pulau Obi yang hidup berdampingan dengan aktivitas pertambangan nikel. Film ini memberikan perspektif nyata mengenai tantangan sosial dan lingkungan yang dihadapi oleh komunitas lokal, sekaligus memperkuat kesadaran peserta akan pentingnya pertambangan yang inklusif dan berkelanjutan.
Komitmen perusahaan terhadap isu lingkungan juga disampaikan oleh Green Mining Manager Harita Nickel, Retno Dewi Handayani, yang menegaskan bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Ia mengajak seluruh Insan Harita untuk memulai dari langkah-langkah sederhana, seperti mengurangi plastik sekali pakai dan membawa tumbler sendiri.
“Membawa tumbler, mengurangi plastik sekali pakai, hal kecil yang bisa mulai kita biasakan. Harapannya, kebiasaan ini dapat menjadi bagian dari budaya bersama untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” tuturnya.
Sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif turut memperkaya forum kali ini. Menanggapi pertanyaan seputar tantangan implementasi SDGs di lapangan, Dr. Budhi menyampaikan bahwa keberhasilan inisiatif keberlanjutan sangat ditentukan oleh kesadaran kolektif.
“Sebaik apapun sebuah aturan, tidak akan efektif jika tidak diikuti kesadaran dari manusia yang akan menjalankan aturan itu,” tegasnya.
Pernyataan ini sekaligus menjadi penutup Harita Youth Forum yang berhasil mempertemukan antara wawasan akademik, realita komunitas lokal, dan semangat kolaboratif dari Insan Harita. Di tengah berbagai isu lingkungan yang terus berkembang, Harita Nickel mendorong generasi muda untuk terlibat aktif dalam praktik pertambangan yang berkelanjutan.
Go Top