29 October 2024
Harita Nickel kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi berkelanjutan melalui kegiatan Harita Nickel Goes To Campus (HGTC). Kali ini berkolaborasi dengan Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung untuk menyelenggarakan kuliah umum bertema “Nikel dan Masa Depan Industri Global serta Transisi Energi Berkelanjutan,” yang dilangsungkan di Auditorium Bale Dayang Sumbi ITENAS. Acara yang berlangsung pada Jumat (25/10) ini menjadi momen penting bagi mahasiswa ITENAS untuk mendapatkan wawasan langsung dari para ahli mengenai industri nikel dan praktik keberlanjutannya.
Acara yang dihadiri oleh lebih dari 500 mahasiswa dari berbagai program studi di ITENAS ini menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap tema keberlanjutan dan industri tambang nikel. Rektor ITENAS, Prof. Meilinda Nurbanasari, S.T., M.T., Ph.D., membuka acara dengan memberikan sambutan hangat kepada pihak Harita Nickel dan para mahasiswa. Ia mengingatkan mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dari pengalaman para pembicara, sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia industri setelah lulus. “Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membantu mahasiswa memahami kebutuhan industri dan beradaptasi dengan cepat,” ungkap Prof. Meilinda.
Harita Nickel menghadirkan para praktisi yang mumpuni di bidangnya. Sebut saja Direktur Health, Safety, and Environment (HSE) Tonny Gultom, Head of External Relations Latif Supriadi, Deputy Head HSE Iwan Syahroni, serta Sustainability Senior Specialist Nisa Vidya Yuniarti. Pihak ITENAS juga turut ambil bagian dengan menghadirkan Dosen Teknik Lingkungan Prof. Etih Hartati, M.T., yang berperan penting dalam mengupas tantangan dan solusi keberlanjutan dalam penambangan nikel.
Dalam paparannya, Tonny Gultom menjelaskan komitmen Harita Nickel dalam mengembangkan industri nikel berkelanjutan. “Kami tidak hanya melakukan aktivitas penambangan, tetapi juga membangun pabrik. Ini adalah salah satu komitmen dari Harita Nickel untuk membangun tambang yang berkelanjutan. Jadi, hasil tambang dari bumi Maluku Utara kami olah di lokasi yang sama sehingga ke hilirnya sudah ada nilai ekonomi, kesempatan kerja, yang ujungnya membangun kesejahteraan masyarakat. Itulah yang kami sebut tambang berkelanjutan,” kata Tonny.
Tonny juga menambahkan bahwa upaya keberlanjutan yang dilakukan Harita Nickel tidak hanya fokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan. Perusahaan berupaya menjaga keseimbangan lingkungan di Pulau Obi, Maluku Utara, serta mendukung pembangunan masyarakat lokal melalui berbagai program pemberdayaan. “Kami ingin memastikan bahwa kegiatan pertambangan kami memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, serta lingkungannya tetap terjaga,” tuturnya.
Sementara itu, Prof. Etih memberikan perspektif akademis yang mendalam mengenai tantangan dalam menjaga kelestarian lingkungan di tengah kebutuhan penambangan nikel. Ia menyoroti metode tambang terbuka, yang sering digunakan dalam penambangan nikel, dapat memiliki dampak signifikan terhadap ekosistem. “Kita harus memperhatikan dampak lingkungan dari kegiatan penambangan. Oleh karena itu, perlu adanya teknologi ramah lingkungan yang dapat meminimalkan dampak tersebut,” ujarnya.
Mahasiswa yang hadir tampak bersemangat dalam mengikuti diskusi dan sesi tanya jawab dengan para pembicara. Salah seorang mahasiswa Teknik Lingkungan angkatan 2022, Salsabilla, menyatakan kegiatan HGTC sangat bermanfaat baginya. “Saya dapat mengetahui lebih dalam tentang pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan yang dilakukan oleh Harita Nickel. Saya berharap Harita bisa semakin maju dan melakukan inovasi yang dapat berkontribusi bagi bangsa,” ujarnya.
Kegiatan Harita Nickel Goes to Campus menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara dunia industri dan akademik dapat menciptakan kesempatan baru dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya nikel dalam transisi energi berkelanjutan. Dengan melibatkan generasi muda dalam diskusi mengenai keberlanjutan, Harita Nickel turut berkontribusi dalam menciptakan masa depan industri yang lebih efisien dan bertanggung jawab.
Go Top