02 October 2024
Lebih dari 300 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadiri kuliah umum bertajuk “Peran Nikel dan Transisi Energi Dalam Membangun Masa Depan Bersih di Indonesia”. Acara yang diselenggarakan di Auditorium Smart Green Learning Center (SGLC), Fakultas Teknik UGM ini merupakan bagian dari program Harita Nickel Goes to Campus (HGTC). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang peran strategis nikel dalam transisi energi yang berkelanjutan di Indonesia.
Direktur Health, Safety, and Environment (HSE) Harita Nickel Tonny Gultom menjadi pembicara pertama dalam acara yang dipandu oleh dosen Departemen Teknik Geologi Dr. Eng. Ir. Lucas Donny Setijadji, S.T., M.Sc., IPU. Selain Tonny, hadir pula pembicara lainnya dari Harita Nickel, yakni Kepala Exploration and Mine Development Robby Rafianto; Climate Change Senior Specialist Muhammad Iqbal, dan Community Affairs Superintendent Muhammad Yuda Pranata.
Dalam presentasinya, Tonny menekankan pentingnya penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam industri pertambangan, khususnya untuk menjaga kelestarian lingkungan. “Salah satu upaya nyata yang kami lakukan adalah pemantauan ekologi secara berkala, yang mencakup pemantauan kualitas air laut dan kelestarian biota laut di sekitar wilayah operasional,” ujarnya.
Tonny juga menyebutkan inisiatif lain dalam upaya pelestarian lingkungan yaitu melalui pemasangan terumbu karang buatan atau reef cube di perairan Kawasi, Pulau Obi. Program ini bertujuan menjaga keanekaragaman hayati dan mendukung pertumbuhan ikan di wilayah tersebut. Selain itu, perusahaan secara rutin melakukan pengujian kualitas air laut, sampling plankton, dan pemantauan suhu air untuk memastikan ekosistem laut tetap sehat.
“Kami mengambil sampel air untuk diuji kualitasnya, melakukan sampling plankton, serta profiling kolom air laut (CTD). Selain itu, kami juga memantau kesehatan ikan dan terumbu karang, serta mengawasi suhu air,” jelas Tonny.
Tidak hanya lingkungan, Harita Nickel juga aktif dalam program pemberdayaan masyarakat. Community Affairs Superintendent Muhammad Yuda Pranata menyebutkan bahwa program agribisnis perusahaan di Pulau Obi, Maluku Utara, telah menciptakan ratusan lapangan kerja. “Sentra Ketahanan Pangan di Desa Buton memberdayakan 65 kelompok tani, dengan hasil panen semangka sebanyak 8 ton setiap bulan,” kata Yuda.
Lebih lanjut, Yuda menerangkan, “Program-program seperti pengembangan hortikultura dan unit kewirausahaan komunitas telah meningkatkan taraf ekonomi masyarakat lokal, terutama dengan dukungan pembinaan bagi petani lokal.”
Acara kuliah umum ini mendapat sambutan antusias dari mahasiswa UGM. Kirana Permatasari, mahasiswa Fakultas Teknologi, menyatakan kekagumannya. “Acaranya keren banget. Saya bisa belajar langsung dari para ahli dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang industri nikel di Indonesia, terutama produk dan turunannya,” ujarnya.
Sementara itu, Zito Zuma, mahasiswa UGM angkatan 2020, menambahkan, “Selain materi yang menarik, acara ini juga memberikan pemahaman tentang bagaimana industri pertambangan bisa tetap menjaga lingkungan serta memberdayakan masyarakat lokal. Saya berharap program ini bisa menjangkau universitas lainnya di Indonesia,”
Program Harita Nickel Goes to Campus tidak hanya diselenggarakan di UGM, tetapi juga di sejumlah universitas lainnya di Indonesia. Melalui program ini, Harita Nickel berupaya memperkenalkan pentingnya pengelolaan tambang yang bertanggung jawab, berkelanjutan, serta memberi kontribusi nyata terhadap lingkungan dan masyarakat lokal.
Go Top