26 May 2025
Selama beroperasi, Harita Nickel tidak hanya memperhatikan aspek bisnis dan produksi, tetapi juga memastikan bahwa keberadaannya memberikan dampak yang dapat diukur dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Laporan Keberlanjutan 2024 Harita Nickel dengan jelas menunjukkan bahwa program pemberdayaan masyarakat telah mencapai Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 89 poin (kategori Sangat Baik), serta nilai rata-rata Social Return on Investment (SROI) sebesar 2,62, yang berarti bahwa setiap Rp1 yang diinvestasikan menghasilkan manfaat sosial senilai Rp2,62.
Dari ketahanan pangan hingga pengembangan usaha mikro, program yang dijalankan mencakup berbagai sektor. Untuk ilustrasi, pada tahun 2024, HOP Mart, yang dikelola oleh 16 orang lokal, berhasil menghasilkan Rp2,9 miliar. Program lain, seperti RUTE (Rumah Usaha Tangguh Ekonomi), yang berfokus pada produksi tempe dan tahu, menghasilkan Rp580 juta, dan Nyala Café, yang dikelola oleh masyarakat, menghasilkan Rp836 juta.
Kesuksesan ini tidak dapat dilepaskan dari pendekatan partisipatif yang digunakan oleh tim CSR Harita Nickel. Perusahaan melakukan studi dampak sosial dan pendekatan berbasis hak asasi manusia saat menyusun dan menerapkan program. Perusahaan juga membuat Master Plan Pembangunan Komunitas yang sesuai dengan peraturan lokal dan nasional.
“Kami tidak hanya membangun program, tetapi kami juga memastikan bahwa hasilnya bermanfaat bagi masyarakat. Nilai SROI 2,62 menunjukkan bahwa pendekatan kami tepat sasaran dan memenuhi kebutuhan nyata di lapangan,” ujar Dindin Makinudin, General Manager CSR Harita Nickel.
Harita Nickel terus berkomitmen untuk meningkatkan kontribusinya untuk pembangunan berkelanjutan, terutama di wilayah operasionalnya di Pulau Obi, melalui pengukuran kinerja sosial yang terbuka dan berbasis data.
Pelajari lebih lanjut tentang upaya keberlanjutan dari Harita Nickel dalam Laporan Keberlanjutan 2024.
Go Top