Trimegah Bangun Persada

News Detail

Kolaborasi Kampus dan Industri Hilirisasi, Akademisi PEP Kementerian ESDM Kunjungi Site Harita Nickel

10 December 2024

Dua akademisi Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) Bandung, institusi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengunjungi pusat hilirisasi nikel di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada awal Desember 2024 lalu. Mereka adalah Rochsyid Anggara dan Rudiyansah, dari Program Studi Teknologi Pertambangan dan Teknologi Metalurgi.

Di bawah terik matahari Halmahera yang terpantul dari kilauan peralatan berat, kedua akademisi ini menyusuri setiap sudut Site Obi. Mulai dari teknologi mutakhir High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang melahirkan bahan baku baterai kendaraan listrik Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), pabrik kristalisasi nikel dan kobalt sulfat, hingga Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang mengolah bijih nikel menjadi logam Feronikel untuk pasar global. Mereka juga menyempatkan diri mengunjungi area reklamasi yang kini tumbuh kembali menjadi habitat hijau, beQZArkat komitmen lingkungan Harita Nickel.

Namun, perjalanan ini bukan hanya soal mesin dan teknologi. Dalam langkah mereka menuju Desa Kawasi, keduanya menyaksikan transformasi sebuah desa kecil yang dulunya terisolasi menjadi pusat pemberdayaan komunitas. Melalui program-program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Harita Nickel, Desa Kawasi kini mendapatkan pendampingan dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor pertanian. Rumah produksi Propala, misalnya, menjadi contoh nyata bagaimana industri dapat menjadi jembatan bagi pengembangan keterampilan masyarakat lokal, menciptakan peluang baru yang berkelanjutan bagi ekonomi desa.

Jejak terakhir yang ditinggalkan kedua akademisi PEP Bandung tersebut ada dalam sesi Harita Future Leaders Class, program pengembangan eksklusif untuk Management Trainee, Foreman, dan staf produksi. Dihadiri oleh 12 peserta terpilih, kelas ini terasa hangat dengan diskusi-diskusi mendalam. 

Visit pep bandung sharing session

Akademisi dari PEP saat membekali karyawan Management Trainee dengan informasi terkini dalam Proses Metalurgi dan Pertambangan melalui Harita Future Leaders Class


Rudiyansah, dalam sesi tersebut, menyoroti pentingnya inovasi teknologi seperti HPAL dalam membawa Indonesia ke garis depan hilirisasi global. “HPAL bukan hanya teknologi, tetapi representasi dari upaya kita untuk memaksimalkan potensi sumber daya mineral Indonesia secara berkelanjutan. Dengan memproduksi nikel sulfat dan kobalt sulfat, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga membangun posisi strategis Indonesia dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik dunia,” ujarnya.

Sementara itu, Rochsyid menyoroti aspek yang sering kali luput dalam diskusi hilirisasi: keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan. “Hilirisasi mineral yang sukses harus diiringi dengan K3 yang kuat dan pengelolaan lingkungan yang beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain itu, pemberdayaan masyarakat adalah bagian integral yang tidak boleh diabaikan. Ini bukan hanya tentang tambang, tetapi bagaimana industri bisa menciptakan dampak positif di setiap lapisan masyarakat,” jelasnya.

Rochsyid berharap, dengan adanya continuous improvement di aspek-aspek tersebut, Harita Nickel dapat meraih lebih banyak apresiasi ke depannya, “Khususnya Good Mining Practice Award dari Kementerian ESDM,” ucapnya. 

Visit pep bandung visit rkef

Akademisi PEP Bandung melihat proses RKEF di salah satu unit bisnis Harita Nickel, PT Halmahera Jaya Feronikel


Kunjungan ini bukan hanya soal pertukaran ide, tetapi juga tentang membangun narasi bersama: bahwa industri dan akademisi memiliki tanggung jawab kolektif untuk membentuk masa depan yang lebih cerah.

Di Site Obi, batas antara kampus dan tambang memudar, digantikan oleh visi bersama akan keberlanjutan. “Seperti halnya nikel yang diproses dengan presisi tinggi, kolaborasi ini adalah bagian dari mimpi besar Indonesia: menjadi pemimpin global dalam hilirisasi mineral, tanpa melupakan akar lokalnya,” tutup Rudiyansah.

Go Top