31 January 2025
Suara iringan musik Tari Cakalele menggema di permukiman baru Desa Kawasi. Di atas panggung, para penari muda bergerak penuh semangat, mengayunkankaki dan tubuh mereka mengikuti irama musik yang menghentak. Puluhan pasang mata menyaksikan dengan antusias, beberapa bersorak, sementara yang lain sibuk merekam pertunjukan memukau di depan mereka.
Siang itu, Harita Nickel melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya di bidang sosial budaya, menggelar Festival Seni Tari Cakalele bagi pemuda-pemudi Desa Kawasi. Lebih dari sekadar hiburan, festival ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam melestarikan budaya lokal dan memperkuat kebersamaan komunitas.
Festival Tari Cakalele bukanlah kegiatan baru. Harita Nickel secara rutin mengadakan kegiatan serupa, menegaskan peran perusahaan dalam menjaga nilai-nilai budaya Maluku Utara. Selain menjadi ajang pertunjukkan budaya, festival ini juga menjadi kompetisi yang dinantikan, di mana para peserta berlomba menampilkan keterampilan terbaik mereka dalam menari Cakalele.
Dalam sambutannya, John Simbolon, Community Relations Superintendent Harita Nickel, menegaskan bahwa festival ini adalah momentum penting untuk menggali dan merayakan nilai-nilai budaya lokal. “Kegiatan ini adalah kesempatan bagi generasi muda mengenal dan melestarikan budaya mereka, memastikan bahwa tradisi ini tetap hidup dan terus diwariskan,” ujarnya.
Sebagai salah satu tarian perang khas Maluku, Tari Cakalele memiliki makna yang mendalam. Dahulu, tarian ini melambangkan keberanian dan persatuan. Kini, Tari Cakalele menjadi pengingat pentingnya mempertahankan budaya di tengah perubahan zaman.
Para peserta festival yang terdiri dari pelajar SD hingga SMP berlomba-lomba menampilkan gerakan yang telah mereka pelajari dengan penuh semangat. Dengan bangga, mereka menegaskan bahwa Tari Cakalele bukan sekedar seni, tetapi juga bagian dari identitas mereka sebagai masyarakat Maluku Utara.
Selain perlombaan tari, festival ini juga diisi dengan expo produk khas Maluku. Berbagai kerajinan tangan, makanan tradisional, dan produk-produk khas Maluku dipamerkan, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mengenal lebih dalam kekayaan budaya Maluku.
Dukungan dari Pemerintah Desa Kawasi juga menjadi faktor penting dalam kesuksesan acara ini. Frans Datang, Sekretaris Desa Kawasi, mengapresiasi inisiatif Harita Nickel yang berkontribusi terhadap kelestarian budaya lokal. “Festival ini benar-benar membawa dampak positif bagi kelestarian adat dan budaya di Desa Kawasi. Kami, dari Pemerintah Desa Kawasi, mendukung penuh acara ini sebagai bagian dari upaya menjaga dan melestarikan kearifan lokal.”
Selain itu, lokasi festival yang diadakan di permukiman baru Desa Kawasi juga turut memberikan nuansa yang berbeda. Fasilitas publik yang memadai, seperti kantor desa, pusat layanan kesehatan, dan akses air bersih, telah meningkatkan kualitas hidup warga. Meskipun sebagian warga masih tinggal di permukiman lama, festival ini berhasil menyatukan seluruh komunitas dalam satu perayaan budaya.
Melalui festival ini, Harita Nickel tidak hanya berkomitmen pada pelestarianbudaya, tetapi juga memperkuat hubungan dengan masyarakat setempat. Dengan kolaborasi yang erat antara perusahaan dan warga, tradisi seperti Tari Cakalele dapat terus diwariskan dan tetap hidup di tengah perkembangan zaman.
Sebagai bagian dari komitmennya, Harita Nickel akan terus mendukung inisiatif budaya di Maluku Utara, memastikan bahwa warisan budaya tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Go Top