27 January 2025
Udara subuh masih terasa dingin ketika dapur di kediaman Debby Sukaran mulai ramai dengan aktivitasnya. Pukul lima pagi, suara panci berdenting dan pisau beradu dengan talenan memenuhi ruangan yang masih temaram.
Seorang juru masak senior, dengan cekatan menuangkan beras ke dalam wadah besar, sementara dua lainnya yang lebih muda terlihat sibuk memotong wortel, buncis, dan kubis yang sudah dibersihkan sebelumnya. Tanpa tergesa-gesa, mereka bekerja dengan ritme yang terjaga, memastikan setiap hidangan siap tepat waktu.
Kesibukan ini bukan tanpa alasan. Debby dan timnya tengah menyiapkan makan siang gratis untuk siswa SMP Loji Permai dan SMA Tunas Muda Kawasi. Sejak Oktober 2023 lalu, Debby dipercaya sebagai vendor katering untuk program yang diinisiasi oleh Harita Nickel sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang pendidikan. Program ini hadir sebagai upaya untuk memastikan siswa di Desa Kawasi mendapatkan asupan gizi yang cukup, sehingga mereka bisa fokus pada proses pembelanjaran di sekolah tanpa harus mengkhawatirkan makan siang.
Setiap hari, dapur kecil Debby harus menyediakan makanan sehat untuk 229 siswa dan 25 staf pengajar. Menu yang disajikan selalu bernutrisi, dengan sumber protein dari ikan atau ayam, sayuran segar, dan buah sebagai pelengkap.
“Awalnya, saya sempat ragu bisa menangani pesanan sebanyak ini setiap hari,” ujar Debby sambil memeriksa nasi yang baru matang. “Tapi lama-lama, saya dan tim terbiasa. Sekarang, rasanya malah ada kepuasan tersendiri saat melihat anak-anak menikmati makanan yang kami siapkan.”
Menjelang pukul delapan pagi, makanan mulai dikemas. Nasi hangat kemudian dikemas dalam prosi seragam, lauk dan sayur dikemas rapi, lalu disusun dalam kotak makan siang. Setiap kotak diperiksa sebelum diangkut ke mobil yang akan membawa mereka ke sekolah.
Di dekat meja pembagian makanan, kardus-kardus tersusun rapi, berisi nasi, lauk, sayur, dan buah. Satu per satu, siswa mengambil makanan mereka dan langsung kembali ke tempat duduknya. Di antara mereka, Syifa Nurjannah membuka makan siangnya dengan sigap. “Setelah capek belajar, akhirnya bisa makan bareng teman-teman,” katanya sambil tersenyum. “Rasanya beda kalau makan ramai-ramai. Kita jadi lebih dekat dan bisa sambil cerita-cerita juga.”
Di sekelilingnya, teman-temannya juga mulai menyantap makanan mereka. Ada yang makan sambil ngobrol ringan dan ada yang diam menikmati setiap suapan.
Di sudut ruangan, Servin Langkodi, Kepala Sekolah SMP Loji Permai yang sekaligus guru Biologi, memperhatikan siswanya yang masih duduk berkelompok sambil menikmati makan siang mereka. “Program makan siang gratis ini sangat membantu siswa. Setelah seharian belajar, mereka bisa langsung makan bersama tanpa harus menahan lapar atau mencari makan di luar. Ini bukan cuma soal makanan, tapi juga soal kebersamaan yang terjalin di antara mereka,” tuturnya.
Dari pihak perusahaan, Ifan Farianda, Community Development Manager Harita Nickel, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam mendukung kesejahteraan siswa di Kawasi. “Kami ingin memastikan anak-anak di Kawasi bisa belajar dengan nyaman tanpa harus khawatir soal makan siang. Dengan adanya program ini, mereka bisa pulang dengan perut kenyang dan tetap punya energi untuk melanjutkan aktivitas di rumah,” ujarnya.
“Kami selalu berupaya untuk menjalankan kegiatan sosial yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Tentunya, kami juga terus mengevaluasi program yang ada agar dapat berjalan dengan baik,” tambahnya.
Seiring berakhirnya hari sekolah, halaman mulai lengang. Siswa-siswa yang sudah selesai makan beranjak pulang, beberapa masih berbincang sambil membawa kardus kosong ke tempat sampah. Program makan siang gratis ini kini menjadi bagian dari rutinitas yang dinanti, menciptakan kebiasaan baru yang membawa dampak positif bagi seluruh komunitas sekolah di Kawasi.
Go Top