Trimegah Bangun Persada

News Detail

Jaga Ekosistem Lingkar Tambang, Harita Nickel Diganjar Green Ratings oleh CNBC Indonesia

29 May 2024

Beroperasi di wilayah pesisir Pulau Obi, Maluku Utara, Harita Nickel meraih penghargaan Green Ratings dari CNBC Indonesia berkat komitmen jangka panjang perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan laut dan darat di sekitar wilayah operasional tambang nikel di Pulau Obi.

Sejak 2010, perusahaan rutin memantau kualitas perairan di sekitar Desa Kawasi, yang berbatasan langsung dengan kawasan industri. Dua studi independen oleh Institut Pertanian Bogor dan Universitas Khairun Ternate menunjukkan bahwa kualitas air laut tetap baik dan mendukung kehidupan biota. “Perairan Obi subur karena klorofilnya tinggi. Produktivitas laut pun tetap terjaga,” ujar Prof. Dr. M Janib Achmad dari Universitas Khairun. Senada, Prof. Dr. Inneke Rumengan dari Universitas Sam Ratulangi mencatat stabilitas populasi biota laut dari 2015 hingga 2021.

Untuk menjaga kelestarian laut, Harita Nickel berinvestasi berbagai peralatan pemantauan seperti kapal survei, instrumen CTD, alat pengukur multi-parameter, hingga Remotely Operated Vehicle atau ROV (kendaraan bawah laut) untuk membantu pemantauan lingkungan akuatik yang sulit dijangkau penyelam. Harita Nickel juga mengembangkan terumbu karang buatan berbahan slag nikel, yang diharapkan memperkuat populasi ikan dan mendukung kesejahteraan nelayan lokal.

Monitoring laut obi

Karyawan Harita Nickel melakukan pemantauan ekosistem laut di perairan sekitar area operasional perusahaan

“Saat ini sudah ada 1,696 terumbu karang buatan yang kami pasang di perairan sekitar area operasional. Perlindungan lingkungan laut di sekitar area operasi selalu jadi prioritas kami,” ucap Windy Prayogo, Environmental Marine Compliance Manager Harita Nickel.

Penelitian dari kedua institusi tersebut juga menemukan berbagai spesies penting seperti hiu tikus, hiu karang sirip hitam, dan ikan Napoleon. Seorang nelayan Kawasi, Saidi Jouronga, menegaskan bahwa isu “laut kotor” adalah informasi keliru karena ia masih menemukan banyak ikan setiap harinya. “Jadi kalau ada yang bilang di laut Kawasi tidak ada ikan, atau kalaupun ada ikannya tidak mau makan karena airnya kotor, itu tidak tepat. Saya lahir di Kawasi, sehari-hari mencari ikan di sini sampai hari ini, jadi saya tahu persis,” jelas Saidi. 

Di daratan, perusahaan memantau keanekaragaman hayati di area tambang seluas 5.000 hektar. Pada 2023, perusahaan mengidentifikasi lebih dari 290 spesies flora dan fauna, termasuk 29 spesies endemik. Sebanyak 30 persen kawasan industri juga didedikasikan sebagai ruang hijau dan koridor margasatwa.

Atas komitmen tersebut, Harita Nickel menerima Green Ratings dari CNBC Indonesia dalam ajang Green Economic Forum 2024. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang terbukti menjalankan prinsip keberlanjutan dalam operasionalnya, mulai dari efisiensi energi, konservasi alam, hingga inovasi ramah lingkungan.  

Simak kiprah Harita Nickel dalam CNBC Indonesia Green Ratings melalui konten media sosial ini.

Go Top