28 October 2021
Labuha, 28 Oktober 2021— Kelompok Peduli Mangrove yang dibina oleh HARITA Nickel dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Khairun (Unkhair) menanam 6.900 bibit mangrove di Desa Soligi, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Ribuan bibit itu ditanam di area pesisir seluas 6,5 hektare yang dianggap rawan terjadinya pengikisan tanah oleh aliran air (erosi) dan pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak (abrasi).
Penanaman bibit mangrove ini dibagi ke dalam dua tahap, yakni tahap pertama yang telah terselenggara pada April 2021 lalu dan tahap kedua yang berlangsung pada 25–28 Oktober 2021. Kegiatan rehabilitasi mangrove dan edukasi lingkungan akan berlanjut pada tahap ketiga di tahun 2022 mendatang. Dalam pelaksanaannya, Kelompok Peduli Mangrove terus mendapat bimbingan dari FPIK Unkhair agar memahami cara rehabilitasi mangrove yang baik.
Kelompok Peduli Mangrove terdiri dari 5 kelompok, dan tiap-tiap kelompok beranggotakan 10 orang. Para anggota yang merupakan pelajar SMP dan SMA di Desa Soligi itu tidak hanya bertugas menanam bibit, tetapi juga merawat dan memantaunya secara berkala. Menurut Dekan FPIK Unkhair M. Janib Achmad, meski terus mendapat bimbingan, tetapi kelompoklah yang melakukan mayoritas kegiatan di lapangan.
“Mahasiswa hanya datang dua minggu sekali, jadi sebagian besar kegiatan dilakukan oleh Kelompok Peduli Mangrove,” ujar Janib. Penanaman yang dilakukan secara tradisional ini, lanjut Janib, telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Saat ini bibit yang ditanam pada tahap perdana telah tumbuh setinggi 1 meter.
Dekan juga mengatakan, kegiatan yang didukung oleh HARITA Nickel ini memiliki beberapa manfaat antara lain membantu menjaga ekosistem terumbu karang dan berpotensi menghasilkan pertumbuhan ekonomi ketika mangrove tumbuh dan terawat dengan baik. “Melalui kegiatan ini, masyarakat juga menjadi semakin sadar tentang arti penting keberadaan mangrove,” ungkap Janib.
Sementara itu, Rusman selaku Koordinator Kelompok Peduli Mangrove mengucapkan apresiasinya terhadap program peduli lingkungan ini. Menurutnya, HARITA Nickel dan FPIK Unkhair telah berkontribusi mewujudkan masa depan yang lebih baik dengan pembinaan kelompok dan penyediaan bibit mangrove. "Kami berterima kasih karena daerah kami dipilih menjadi tempat rehabilitasi mangrove. Semoga bisa berlanjut, bahkan menjadi lokasi wisata,” ucapnya.
Direktur External HARITA Nickel Stevi Thomas mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. “Secara konsisten kami melakukan sosialisasi dan pembinaan untuk menguatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat. Kami berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan dan mengawasi secara mandiri sumber daya yang mereka miliki,” ungkap Stevi.
Selain melibatkan Kelompok Peduli Mangrove, HARITA Nickel, dan FPIK Unkhair, kegiatan rehabilitasi mangrove ini juga diikuti oleh masyarakat umum. Upaya terpadu yang dilakukan berbagai pihak dalam kegiatan ini membuat proses pelestarian lingkugan berjalan lebih cepat. Proses penanaman dan pemeliharaan mangrove ini diharapkan mampu mengembalikan fungsi hutan mangrove dan memitigasi perubahan iklim.
Go Top