15 March 2023
JAKARTA, Reuters - Perusahaan nikel Indonesia PT Trimegah Bangun Persada (TBP), sebuah unit usaha dari konglomerat Harita, mengumpulkan dana hingga $647 juta melalui penawaran umum perdana (IPO), menurut sebuah lembar penawaran umum yang dilihat oleh Reuters pada hari Rabu.
IPO ini akan menjadi IPO terbesar di Asia Tenggara sepanjang tahun ini, menyalip IPO Pertamina Geothermal Energy (PGEO.JK) yang berhasil mengumpulkan dana sebesar 9,06 triliun rupiah (590 juta dollar AS) bulan lalu.
Trimegah Bangun Persada, yang juga dikenal sebagai Harita Nickel, menawarkan hingga 8,1 miliar saham dengan harga antara 1.220 dan 1.250 rupiah per saham, menurut term sheet.
Pada kisaran tertinggi, Harita Nickel akan memiliki nilai pasar sebesar $5,1 miliar.
Perusahaan ini mulai menerima pemesanan IPO mulai hari Rabu dan akan menetapkan harga penawaran pada tanggal 24 Maret, demikian ditunjukkan dalam lembar penawaran. Harita Nickel akan melantai di bursa saham Indonesia pada tanggal 12 April.
Perusahaan ini berencana untuk menggunakan dana hasil IPO untuk belanja modal, pembayaran pinjaman yang belum dilunasi, dan modal kerja.
Sebelumnya pada hari Rabu, prospektus perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan akan mengumpulkan dana hingga 15,12 triliun rupiah ($982 juta).
Para bankir mengatakan bahwa ukuran yang diperluas dalam prospektus tersebut didasarkan pada aplikasi IPO awal perusahaan, tetapi kesepakatan yang sebenarnya diluncurkan pada hari Rabu adalah untuk mengumpulkan dana hingga $647 juta.
Perusahaan ini menambang nikel dan mengoperasikan fasilitas-fasilitas pengolahan di pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Melalui kemitraannya dengan Lygend Resources dari China, TBP mengoperasikan pabrik yang menggunakan teknologi High Pressure Acid Leach/ HPAL pertama di Indonesia, yang mengekstraksi endapan hidroksida campuran (MHP), bahan nikel yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik.
BNP Paribas SA, Citigroup Inc, Credit Suisse Group AG dan PT Mandiri Sekuritas merupakan koordinator global IPO.
($1 = Rp 15.380,0000)
*berita ini diterjemahkan dari Reuters
Go Top