14 September 2022
Program sentra usaha tani nelayan diresmikan oleh Harita Nickel pada hari Selasa (13/9). Program ini bertujuan untuk mendukung produktivitas para nelayan di Desa Kawasi, Kecamatan Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara
Head of External Relations Harita Nickel, Stevi Thomas menyatakan pembangunan Sentra Usaha Tani Nelayan Desa Kawasi ini merupakan bagian dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Harita Nickel untuk masyarakat nelayan di Desa Kawasi, Pulau Obi.
Stevi menjelaskan, program ini direalisasikan untuk mendukung masyarakat nelayan di Desa Kawasi dalam hal pengelolaan ikan yang telah ditangkap.
“SUTAN ini merupakan percontohan pengelolaan skala kecil perikanan tangkap yang modern untuk membangkitkan semangat para nelayan di Desa Kawasi dalam mencari ikan,” kata dia, dalam keterangannya, Rabu (14/9).
Selain itu, lanjutnya, dengan adanya fasilitas cool storage dengan kapasitas satu ton tersebut, kualitas dan kuantitas ikan hasil tangkapan para nelayan bisa terjaga dan terkontrol.
“Penyediaan cool storage juga bertujuan untuk mempertahankan kualitas kesegaran daging ikan yang ditangkap,” imbuhnya.
Stevi mengungkapkan keberadaan beberapa perusahaan yang ada di bawah naungan Harita Nickel dan beroperasi di Pulau Obi membutuhkan suplai ikan dalam jumlah besar untuk konsumsi seluruh karyawan.
Selama ini perusahaan menggantungkan pemenuhan kebutuhan ikan tersebut dari 10 supplier yang juga berasal dari Desa Kawasi. Tetapi seluruh ikan masih didatangkan dari luar Pulau Obi sehingga selain ongkos transportasi mahal sering muncul komplain dari katering perusahaan karena kualitas ikan tidak sesuai standar.
Hal tersebut kemudian menjadi perhatian tersendiri bagi Harita Nickel untuk mulai memberdayakan nelayan di Desa Kawasi agar dapat ikut serta menjadi penyuplai ikan laut bagi perusahaan.
“Tentunya tujuan lain dari penyediaan fasilitas ini adalah meningkatnya daya saing para nelayan di Desa Kawasi,” ujar Stevi.
Sementara itu, pada saat peresmian tersebut, Harita Nickel juga mendatangkan perwakilan PT GDSK, salah satu vendor katering perusahaan di Pulau Obi. Ke depannya, diharapkan nelayan Desa Kawasi dapat menjual hasil tangkapannya ke vendor katering sesuai dengan standar kualitas perusahaan dengan harga yang bersaing.
Masyarakat nelayan Desa Kawasi menujukkan ikan hasil tangkapan mereka. Foto: Dokumen Harita Nickel
Sedangkan, Kepala Desa Kawasi, Arifin Saroa menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Harita Nickel yang sudah memberikan perhatian berupa bantuan untuk para kelompok nelayan di desanya.
”Terima kasih kami sampaikan kepada Harita Nickel atas dukungan dan bantuan pada warga masyarakat Desa Kawasi. Kami berharap agar Harita Nickel selalu memberikan pendampingan untuk pengembangan usaha warga desa Kawasi,” ucapnya.
Arifin juga menjelaskan keberadaan cool storage yang diberikan oleh Harita nantinya akan sangat bermanfaat untuk mempertahankan kualitas ikan yang ditangkap nelayan agar tidak cepat busuk.
Apresiasi juga disampaikan oleh Koordinator SUTAN Kawasi Utara, Imam Abadan Nomor dan Koordinator SUTAN Kawasi Selatan, Edy Kamaraha. Keduanya bahkan berharap agar Harita Nickel memberikan pendampingan dan kerjasama perusahaan sampai SUTAN menajdi unit usaha profesional bahkan mampu mensuplai pasar di luar Pulau Obi.
Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group yang beroperasi di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Selain memiliki IUP Pertambangan, perusahaan sejak 2016 telah memiliki pabrik peleburan (smelter) nikel saprolit dan sejak 2021 juga memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian (refinery) nikel limonit di wilayah operasional yang sama. Kedua fasilitas tersebut hadir untuk mendukung amanat hilirisasi dari pemerintah Indonesia dengan memanfaatkan hasil tambang nikel dari Trimegah Bangun Persada (TBP) dan Gane Permai Sentosa (GPS).
Melalui Halmahera Persada Lygend (HPAL), Harita Nickel menjadi pionir di Indonesia dalam pengolahan dan pemurnian nikel limonit (kadar rendah) dengan teknologi High Pressure Acid Leach. Teknologi ini mampu mengolah nikel limonit yang selama ini tidak dimanfaatkan menjadi produk bernilai strategis, yaitu Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Dengan tahap proses berikutnya yang juga sedang dikembangkan oleh Harita Nickel, MHP akan diolah lebih lanjut menjadi Nikel Sulfat (NiSO4) dan Kobalt Sulfat (CoSO4) yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik.
Sumber : indopos.co.id
Go Top