22 April 2024
Bulan Ramadan menjadi momentum sekali dalam setahun yang paling dinantikan umat muslim di seluruh dunia. Tak terkecuali bagi Insan Harita yang merayakannya di Pulau Obi. Meski jauh dari hiruk-pikuk perkotaan dan tak bisa menikmatinya bersama keluarga, namun hal itu tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap mencari rahmat dan berkah di bulan yang suci ini.
Hal itulah yang dialami oleh Dwi Retno Apriani Putri, Assitant Dental Klinik Harita Nickel yang menemukan kehangatan Ramadan di antara riuh rendahnya tugas di site Obi. Bagi Dwi, tahun ini adalah perayaan Ramadan keduan di Pulau Obi sejak ia memulai perjalanan karirnya di Harita Nickel pada tahun 2022 silam. Meski bukan kali pertama bagi Dwi merasakan kehidupan dalam perantauan, namun yang membuatnya merasa berbeda adalah kini ia harus meniti jalan baru sebagai seorang istri dan ibu di tempat yang jauh dari keluarga kecilnya.
“Ini bukan pertama kali bagi saya untuk bekerja merantau dan jauh dari keluarga. Tapi ini jadi pengalaman pertama bagi saya sejak menikah dan punya anak,” ucapnya.
Meski sudah terbiasa hidup di perantauan, Dwi mengaku sering tak kuasa menahan rindu pada suami dan buah hatinya. Untuk mengobati rasa rindunya, Dwi kerap melakukan video call dengan keluarga kecilnya.
Di momen Ramadan seperti saat ini, ia sering mengajak suami dan buah hatinya untuk sahur dan buka bersama secara virtual. Menurutnya, hal ini cukup untuk mengobati kerinduannya akan hangatnya Ramadan bersama keluarga.
Hal yang sama dirasakan oleh Muhammad Safriyanto, Community Development Staff Harita Nickel yang baru 6 bulan belakangan bergabung di Harita Nickel. Pria yang akrab dipanggil Safri ini mengaku senang dapat merasakan nuansa Ramadan di timur Indonesia dan menikmati Ramadan di site Obi.
“Ini pengalaman baru sih. Sebelumnya sudah sering merantau tapi baru tahun ini menikmati Ramadan di Indonesia Timur. Suasananya berbeda. Mungkin karena semua orang di sini juga jauh dari keluarga. Jadi kita semua berusaha mengisi kekosongan satu sama lain dengan kegiatan-kegiatan yang melibatkan kebersamaan,” ujar Safri. Lebih lanjut menurutnya, solidaritas yang terjalin diantara Insan Harita sedikit banyak telah mengobati rasa rindu akan kehangatan suasana Ramadan di rumah.
Momen Ramadan di Pulau Obi bagi Dwi, Safri, dan Insan Harita lainnya memang menjadi waktu yang penuh tantangan, terutama dalam menjalani ibadah dan menjaga semangat kerja ketika jauh dari keluarga. Meski demikian, momen ini tak menjadi penghalang bagi mereka untuk tetap berkarya dan semangat menjalani rutinitas hingga hari kemenangan tiba.
Go Top