26 August 2024
Dalam perjalanan panjang menuju site Obi, Pulau Bacan mungkin bukan destinasi pertama yang terlintas di benak para karyawan Harita Nickel. Namun, bagi Bahtiar, anggota Departemen Environment PT Dharma Cipta Mulia (DCM), salah satu bisnis unit Harita Nickel yang beroperasi di Pulau Obi, perjalanan kembali ke site ini adalah kesempatan untuk mengungkap salah satu rahasia tersembunyi di sekitar lokasi kerja mereka.
“Sebelum masuk site Obi, kita jalan-jalan, yuk!” ujar Bahtiar dengan semangat, setelah perjalanan panjang dan melelahkan dari Pasuruan, Jawa Timur. Dengan durasi tugas yang bisa mencapai 10 minggu, banyak dari Insan Harita merasa perlu menyegarkan pikiran dan tubuh sebelum kembali ke rutinitas pekerjaan. Dan itulah alasan di balik ajakan Bahtiar untuk menjelajahi Pantai Sibela.
Pantai yang terletak 18 kilometer dari pusat Kota Labuha itu dikenal akan keindahan alamnya yang memesona. Hamparan pasir putih yang lembut membentang luas, seolah mengundang siapa saja untuk berjalan tanpa alas kaki dan merasakan sentuhan hangat butir pasir di telapak kaki. Deburan ombak yang tenang membelai pantai, memberikan irama alam yang menenangkan jiwa. Air lautnya berwarna biru jernih, begitu bening hingga dasarnya terlihat dengan jelas, memantulkan cahaya matahari yang berkilauan bak permata di tengah lautan.
Sementara matahari memancarkan sinarnya, panorama pantai ini menawarkan lebih dari sekadar keindahan visual. Dari dermaga, terlihat siluet bukit-bukit Pulau Bacan yang dihiasi dengan laut berwarna hijau tosca terang—pemandangan yang jarang bisa ditemui di perkotaan.
“Pantai ini seperti hidden gem bagi kami,” kata Bahtiar, sambil memandangi keindahan yang terbentang di depan mereka. “Di sini, kita bisa melakukan snorkeling dan menikmati warna-warni terumbu karang yang menakjubkan di bawah laut.”
Saat waktu beranjak siang, perut pun mulai berteriak meminta perhatian. Pantai Sibela tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kuliner lokal yang menggugah selera. Menu makanan di sini terbilang relatif terjangkau, mulai dari pisang goreng, ikan bakar, hingga es kelapa muda yang cocok untuk melepas dahaga.
“Rasa-rasanya, kita menemukan lebih dari sekadar tempat transit hari ini,” ujar Bahtiar dengan nada lembut, memandang rekan-rekan yang ikut serta dalam perjalanan ini. Mereka pun tersenyum sembari menatap hamparan pasir Pantai Sibela. “Cakep banget, ya. Rasanya jadi pengen di sini lama-lama dan malas balik ke Obi,” celoteh salah satu teman Bahtiar yang disambut gelak tawa dari mereka semua.
Kebersamaan mereka di Pantai Sibela menjadi momen yang berkesan. Dengan hati yang penuh memori indah, mereka kembali ke Labuha dengan rencana untuk membagikan pengalaman mereka kepada Insan Harita yang lainnya. Pantai Sibela bukan hanya sekadar pantai tersembunyi di Pulau Bacan, tetapi menjadi destinasi favorit bagi mereka yang mencari ketenangan dan keindahan alam. Namun, Bahtiar juga mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. “Kita harus ingat untuk menjaga keasrian lingkungan pantai ini dengan tidak membuang sampah plastik sembarangan, terutama ke laut,” katanya. Seperti ucap peneliti lingkungan asal Amerika Serikat, John Muir: take nothing but pictures, leave nothing but footprints, kill nothing but time.
Go Top