Trimegah Bangun Persada

News Detail

Menikmati Kesegaran Air Terjun Bibinoi

17 March 2022

Sebuah gapura hijau dan kokoh berdiri di tengah-tengah hutan perkebunan di Timur Pulau Bacan. Di atasnya, tertulis, “Selamat Datang di Kawasan Wisata Alam, Air Terjun Bibinoi KPHP Halmahera Selatan”. Dari gapura yang menyambut, tertulis jelas bahwa kawasan nyaman dan rindang ini merupakan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

Setelah berjalan sekitar 50 meter ke dalam, melewati bangunan kosong yang tak terkelola dengan baik, suara deri air terdengar bergemuruh. Suara air terjun di kejauhan menambah sejuk suasana. Turun menyusur jalan setapak, sebuah kali yang di bawahnya terdapat air terjun menyambut setiap pendatang.

“Air terjunnya bukan itu bang, kita masih harus berjalan lagi turun ke bawah,” ujar Ari, seorang karyawan HARITA yang memandu perjalanan santai di akhir pekan akhir Februari lalu (26/2).

Sungai dengan air yang jernih dan dingin dilewati dan kembali menyusuri jalan setapak yang menanjak, kemudian menurun terus hingga tiba di sungai yang lebih besar. Bebatuan gunung dengan ukuran beragam dan tidak kecil, menghiasi sungai dengan air bening kehijauan. Suara air jatuh dari ketinggian 20an meter pun menyambut dengan riangnya.

Menikmati air terjun dan mandi di bawahnya menjadi sensasi tersendiri bagi setiap pengunjung. Awalnya, rasa dingin menyelimuti badan. Namun setelah masuk dan berendam, rasa itu berubah menjadi lebih nikmat dan nyaman. Di tambah sensasi air jatuh yang serasa menusuk kulit, dan ada kalanya seperti dipijat, menjadi daya tarik tersendiri.

Keseruan menikmati air terjun Bibinoi selain sungainya yang bersih, tidak terdapat sampah berserakan, juga sangat sepi pengunjung. Tempat ini jarang dikunjungi sehingga lebih leluasa menikmati anugerah sang pencipta yang ada di Pulau Bacan. Keunggulan lainnya adalah, ia tidak sulit dijangkau.

Dua orang wisatawan lokal dengan usiaparuh baya dan pemuda yang mendampingi, mengungkapkan bahwa mereka baru pertama ke air terjun Bibinoi. Padahal mereka asli masyarakat PulauBacan yang tinggal di Amasing, Labuha, Halmahera Selatan.

“Saya sudah 50 tahun lebih lahir dan tinggal di Bacan, baru kali ini ke sini. Penasaran akan kata orang,” ujar Kasman yang tiba tepat pukul 12 siang waktu setempat.

Air terjun Bibinoi terletak di Desa Bibinoi, Kecamatan Bacan Timur Tengah, Halsel. Untuk mencapai air terjun ini, harus menggunakan kendaraan pribadi berupa motor atau mobil utilitas sport karena jalannya tak selalu mulus. Waktu tempuh dari kota Labuha, ibukota Halsel, bisa mencapai 1 jam lebih.

Pengunjung harus memilih rute ke Pelabuhan Babang dari Labuha, sesampainya di Babang, berbelok ke kanan atau Tenggara. Sesampai di Desa Bibinoi, jika tidak menggunakan aplikasi peta di telepon seluler, sebaiknya bertanya pada masyarakat sekitar. Sebab, tidak ada penunjuk jalan atau arah ke kawasan wisata ini.

Bagi yang pertama datang, lebih baik mengajak serta teman atau saudara yang pernah ke sana. Lokasi yang jauh, tanpa penunjuk jalan, akan berisiko sasar atau salah jalan. Sepanjang perjalanan ke kawasan hutan Bibinoi, mata akan dihibur dengan jajaran tanaman kopra atau kelapa yang rimbun dan tinggi.

Memasuki kawasan hutan Bibinoi, jalan mulai tidak bersahabat. Aspal yang telah hancur harus dilewati guna mencapai air terjun. Tak hanya itu, 3 sungai kecil juga harus diseberangi, tanpa jembatan, meskipun tidak dalam dan airnya cukup bening.

Oleh karena itu, setiap pengunjung sebaiknya tidak kelokasi di saat hujan dan upayakan pagi hari di saat cuaca cerah. Selain itu, perlu membawa makanan dan minuman seperlunya agar lebih santai di lokasi. Sebab, tidak ada penjaja makanan di air terjun tersebut.

Jika beruntung, pengunjung bisa meminta warga lokal untuk memetik kelapa muda dan menikmatinya di lokasi. Setelah mandi di air terjun, kesegaran air kelapa muda akan melengkapi perjalanan.

Img20220226125702

20220226 115406

20220226 114242

Go Top