01 November 2023
Berbagai macam potensi bahaya mengintai lingkungan kerja kita di site Obi. Bak tamu tak diundang, ancaman bahaya itu bisa datang kapan saja. Saat karyawan sedang bekerja di kantor maupun di lapangan. Bahkan saat kita sedang tidur lelap di mess. Karena itu, Insan Harita perlu senantiasa disiplin menerapkan prinsip keselamatan kerja sebagai upaya pencegahan.
Selain melakukan upaya pencegahan, kita juga perlu menyiapkan diri menghadapi situasi darurat. Misalnya, saat terjadi kebakaran. Untuk melatih kesigapan karyawan menghadapi situasi tersebut, Harita Nickel mengadakan simulasi tanggap darurat atau emergency drill. Pelatihan tanggap darurat ini dilaksanakan secara intensif oleh setiap unit bisnis. Dari simulasi penyelamatan akibat kecelakaan kerja hingga bencana alam.
Drill menjadi sarana untuk mengasah keterampilan dan kekompakan kru yang bertugas di lapangan. Sebagai leading sector-nya Emergency Response Team (ERT) yang ada di setiap unit bisnis. Dalam melaksanakan misinya, ERT dilengkapi dengan peralatan dan juga didukung oleh tim dari departemen lain sesuai kebutuhan penanganan kasus.
Dari kegiatan drill ini, efektivitas dari implementasi sistem, prosedur dan perencanaan tanggap darurat dapat diukur. Termasuk menguji penerapan protokol komunikasi, evakuasi, penanganan korban dan penggunaan peralatan. Apa saja yang masih kurang akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat yang sebenarnya.
Dengan pelatihan tanggap darurat, perusahaan dapat mengurangi risiko cedera atau kerugian jiwa. Selain itu juga sebagai upaya pemenuhan terhadap regulasi dan perundang-undangan terkait keselamatan dan darurat di tempat kerja.
Berikut ini beberapa kegiatan emergency drill baik yang dilakukan secara mandiri di internal unit bisnis maupun gabungan dengan unit bisnis lain.
Skenario: Terjadi gempa bumi di komplek living quarter (LQ) PT Halmahera Persada Lygend (HPAL). Peristiwa ini menyebabkan salah satu bangunan mes roboh dan terdapat korban mengalami luka-luka. Pada saat yang bersamaan, terjadi kebakaran akibat korsleting listrik di area dapur kantin.
Kegiatan drill dipimpin oleh ERT dengan melibatkan personel dari departemen lain dan juga termasuk karyawan PT Aden selaku vendor kantin. Setiap orang mendapatkan penugasan. Kru ERT bertugas melakukan evakuasi dan pemadaman api, security melakukan pengamanan jalur evakuasi, paramedik memberikan pertolongan pertama pada korban. Ada pula relawan yang berperan sebagai korban.
Di luar kru yang bertugas, karyawan yang berada di mes maupun di kantin tidak diberi tahu mengenai skenario drill. Tujuannya agar simulasi bisa berjalan secara alami. Bagaimana respon mereka saat mengetahui terjadi gempa dan kebakaran, menjadi tolok ukur kesiapan karyawan menghadapi situasi darurat. Demikian pula para petugas di lapangan. Cara mereka menjalankan misi penyelamatan juga dinilai oleh tim pengawas. Semuanya menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan.
Skenario: Terjadi tumpahan oli bekas di area workshop PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF). Drum yang berisi limbah B3 terjatuh pada saat proses pengangkutan dan tumpahan oli mengenai wajah karyawan yang sedang bertugas. Karyawan lain yang melihat kejadian bergegas membantu, namun jatuh terpeleset tumpahan oli.
Langkah pertolongan pertama yang dilakukan, drum segera dibalikkan agar tumpahan tidak meluas. Kemudian kru safety yang ada di lokasi melaporkan kejadian ke command center. Sambil menunggu ERT dan tim Enviro datang, korban dibawa ke tempat pencucian mata. Sementara korban lain yang mengalami cedera tangan, dievakuasi ke lokasi yang aman.
Untuk mencegah korban berikutnya, kru safety menaburi area bekas tumpahan dengan pasir dan memasang spill control kit untuk menetralisir zat berbahaya dari tumpahan limbah B3. Security memberikan arahan agar karyawan lain tidak mendekat ke lokasi dan merapat ke titik kumpul.
Tak lama kemudian tim medis, ERT dan tim Enviro tiba di lokasi kejadian. Sementara tim medis menolong korban, kru ERT dan Enviro melakukan penanganan pada area bekas tumpahan agar tidak berdampak pada lingkungan.
Skenario: Terjadi tumpahan minyak di Jetty Persada 3. Di lokasi ini memang kerap dilakukan bongkar-muat minyak.
Drill melibatkan tim OHS, Enviro, Marine Port Security dan ERT dari semua unit bisnis. Alur penanganannya, pertama-tama security pelabuhan melaporkan kejadian ke Command Center. Untuk mencegah meluasnya tumpahan, petugas yang ada di lokasi diarahkan untuk memasang oil boom.
Setelah tiba di lokasi, semua kru melakukan briefing untuk menentukan langkah penyelamatan lebih lanjut. Setiap personel berada di posnya masing-masing. Setelah menempatkan oil boom, kemudian disusul oil skimmer dan oil dispersant. Langkah penyelamatan ini dilaksanakan sesuai standar yang berlaku. Selain untuk peningkatan kesiapan, drill ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mendukung green port di tahun 2024.
Kru ERT dari seluruh unit bisnis mengadakan latihan bersama mengenai teknik penyelamatan di ketinggian atau High Angle Rescue Techniques (HART). Situasinya bisa kecelakaan kerja atau pun saat terjadi bencana. Sebelum latihan praktek di area Nirwana PT Trimegah Bangun Persada (TBP), para peserta mendapatkan materi kelas yang dipandu langsung instruktur dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Ternate.
Terdapat risiko bahaya yang sangat besar dalam penyelamatan di ketinggian. Karena itu, kru penolong perlu menguasai teknik-teknik yang benar dan aman sehingga bisa menjalankan misinya dengan selamat. [IC]
Go Top