03 March 2022
Sebuah kapal laut pesiar pribadi meluncur perlahan memasuki perairan laut Kawasi siang itu, tepatnya pada 3 Maret 2022 lalu. Langit cerah menyambut kedatangan kapal yang berisikan 20an orang. Saat melewati perkampungan dan pelabuhan industri, seorang pria berpeci dengan baju dinas putih, keluar dari dalam kapal. Ia dengan seksama memerhatikan pesisir laut Kawasi.
Pria tersebut tak lain adalah Gubernur Maluku Utara (Malut) KH Abdul Gani Kasuba (AGK). Ustaz Gani, sapaan akrab Gubernur AGK, menikmati biru dan indahnya laut Kawasi, bagian Barat Pulau Obi. Saat memasuki dermaga pelabuhan milik Harita Nickel, ia pun disambut oleh muara yang bening berwarna biru kehijauan. Tak tampak sama sekali kekeruhan dan warna yang berubah seperti diisukan beberapa media belakangan ini.
Kehadiran Ustaz Gani yang mendadak, tanpa rencana, bukanlah tanpa maksud. Kehadirannya yang didampingi Kepala Dinas ESDM Malut, Hasyim Daeng Barang dan penyidik lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Malut, Yusra Hi Noho beserta rombongan, datang memastikan kondisi laut Obi, khususnya Kawasi tetap aman dan terjaga baik. Kegundahan itu pun langsung terjawab saat melihat laut tetap bening dan biru sepanjang mata memandang.
Usai mengamati perairan Kawasi, dan berlabuh di dermaga perusahaan, rombongan Gubernur langsung menuju kantor Halmahera Persada Lygend (HPL). Di sana, rombongan yang ditemani oleh Head of External Relation Harita Nickel, Stevi Thomas sejak dari Ternate, Malut, langsung disambut oleh Penanggungjawab Teknik dan Lingkungan HPL, Rico W. Albert. Sembari beristirahat setelah melalui perjalanan yang melelahkan, via udara dan laut sejak pagi hari, Rico memaparkan kondisi dan perkembangan Harita terkini.
Rico W. Albert kepada Gubernur dan jajarannya memastikan, keseluruhan operasional sesuai dan taat terhadap seluruh perizinan yang berlaku. Komitmen ini juga ditunjukkan dengan operasional yang baik, seperti tidak adanya fatality (kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian).
“Semua capaian ini tak lepas dari dukungan Pemerintah Daerah, baik Kabupaten maupun Provinsi yang terus mengawasi dan membimbing perusahaan. Koordinasi yang baik ini akan terus ditingkatkan. Kami berterimakasih akan hal itu, ujar Rico di hadapan Gubernur dan rombongan.
Rico juga menjelaskan, ke depan, Harita akan menjadi salah satu perusahaan pengelola nikel terbesar di Indonesia yang akan memberikan kontribusi optimal kepada daerah dan bangsa, tentu dengan tetap menjaga lingkungan. Ia juga memastikan, perusahaan telah melaksanakan program tanggung jawab sosial dengan baik dan akan terus berupaya menjadi lebih baik.
Usai paparan Rico, Gubernur AGK di depan manajemen dan karyawan Harita mengatakan, ia berkenan mengecek langsung operasional Harita dan memastikan lingkungan aman dan terjaga. Ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah Daerah terhadap investasi.
“Saya bangga terhadap Harita yang telah berinvestasi besar di tanah kelahiran saya, Maluku Utara. Namun sebagai putera daerah, saya meminta agar lingkungan tetap diperhatikan dengan mengikuti aturan yang ada. Operasional Harita harus dapat memberi manfaat kepada daerah dan masyarakat,” ujar AGK saat memberi arahan kepada Manajemen Harita.
Gubernur juga meminta, agar Harita harus tetap menjaga lingkungan karena Harita. Saat ini dunia Internasional sedang mengarahkan perhatian ke nikel Indonesia, khususnya Harita. Oleh karena itu, Ustaz Gani ingin agar Harita bisa menjadi mercusuar Malut di Indonesia.
“Apalagi, keberadaan Harita di Malut. khususnya di Halsel, merupakan kampung halamann saya, dan bukan hanya Harita saja yang bangga tapi saya juga ikut bangga,” katanya.
Gubernur beserta rombongan berkeliling wilayah operasional dan didampingi langsung oleh Stevi Thomas yang juga Komisaris Utama HPL. Kepada Gubernur, Stevi Thomas menjelaskan komitmen Harita Nickel terhadap lingkungan dan memastikan bahwa isu pencemaran lingkungan oleh Harita tidak benar, seperti yang disaksikan oleh Gubernur secara langsung.
Di sela-sela kunjungan, Yusra Hi Noho yang juga Kabid Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup mengungkapkan, dari 109 izin usaha pertambangan di Malut, Harita merupakan perusahaan yang paling baik dalam pengelolaan lingkungan. Tidak hanya itu, segala rekomendasi yang bersifat memperbaiki, selalu ditanggapi secara positif. Semoga hal ini terus ditingkatkan.
“Dari sisi lingkungan, komitmen dari Harita Nickel sangat luar biasa, karena dari semua perusahaan yang saya evaluasi, Harita masih sangat komitmen dalam pengelolaan lingkungan,” ungkap Yusra kepada awak media yang menyertai rombongan.
Usai berkeliling dan meninjau pabrik pemurnian nikel pertama di Indonesia yang menghasilkan bahan baku baterai kendaraan mobil listrik tersebut, rombongan kembali meninggalkan lokasi pada sore hari.
Go Top