Trimegah Bangun Persada

News Detail

Kenal Nikel Lebih Dekat: Definisi, Sejarah, dan Manfaatnya

07 February 2025

Nikel merupakan salah satu sumber daya kritikal. Kemampuannya menahan korosi dan menahan panas menjadikannya sebagai komponen utama dalam pembuatan baja tahan karat. Nikel juga memiliki kemampuan menyimpan energi listrik yang sangat baik, karenanya nikel kini dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.

Indonesia patut berbangga karena berdasarkan data Mineral Commodity Summaries 2024 yang dikeluarkan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), Indonesia memiliki cadangan nikel mencapai 55 juta metrik ton dan merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.

Cadangan nikel Indonesia tersebut ternyata mencapai 42,3 persen dari total cadangan nikel dunia. Di urutan kedua adalah Australia dengan cadangan nikel mencapai 24 juta metrik ton.

Karenanya, penting bagi kita untuk mengenal lebih dalam mengenai nikel yang merupakan komoditas andalan Indonesia ini.

Definisi Nikel

Nikel adalah elemen logam berwarna putih keperakan, mengilat, dan tahan korosi. Nikel tercatat memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel merupakan logam kelima yang paling umum ditemukan, dan kebanyakan berada di kerak bumi.

Nikel memiliki sejumlah sifat-sifat fisika dan sifat kimia yang membuatnya dapat dimanfaatkan. Sifat-sifat itu antara lain :

1. Titik didih yang tinggi, yaitu 1453 derajat celcius
2. Tahan korosi dan oksidasi
3. Dapat berubah bentuk tanpa mempengaruhi ketangguhannya
4. Bersifat magnet di suhu ruang
5. Tahan panas
6. Dapat menghantarkan listrik
7. Dapat didaur ulang

Sejarah Nikel

Cropped axel fredrik cronstedt

Ahli Kimia asal Swedia Baron Axel Fredrik Cronstedt yang mengidentifikasi nikel sebagai mineral yang tersendiri, bukan tembaga.


Nikel sudah ditemukan sejak lama, tercatat pada tahun 1400-an para penambang asal Jerman menemukan bijih berwarna merah kecoklatan, dan mereka mengira dan meyakini itu merupakan bijih tembaga.

Namun, ternyata mereka tidak bisa mengekstrak “tembaga” dari bijih tersebut dan karena kesal mereka menamakannya "Kupfernickel", sebuah kata dari bahasa Saxon yang berarti "tembaga iblis".

Baru pada tahun 1751 seorang ahli kimia asal Swedia, Axel Cronstedt mengidentifikasinya sebagai sebuah logam tersendiri, bukan tembaga sebagaimana yang diyakini pada mulanya.

Pada abad ke-19, nikel mulai populer karena dimanfaatkan sebagai pelapis logam atau paduan logam karena sifatnya yang kokoh, tahan karat, dan tahan panas. Pada tahun 1857 Amerika Serikat mulai menggunakan nikel sebagai bahan untuk membuat koin.

Pada tahun 1912-an, ilmuwan asal Inggris Harry Brearly menemukan baja tahan karat (stainless steel). Nikel menjadi salah satu bahan utama yang digunakan sebagai campuran karena sifat tahan karatnya. Hingga hari ini, nikel paling banyak dimanfaatkan sebagai campuran untuk memproduksi baja tahan karat.

Penelitian mengenai pemanfaatan nikel masih terus berlangsung. Kini nikel juga digunakan sebagai bahan baku prekursor untuk baterai karena kemampuannya menyimpan energi dengan sangat baik dan efisien. 

Karenanya, nikel akan menjadi komponen yang sangat strategis di masa depan.

Pemanfaatan Nikel

Woman charging her electric car station

Baterai kendaraan listrik dibuat menggunakan nikel sebagai salah satu bahan bakunya


Nikel memiliki sifat tahan karat, tahan oksidasi, dan mampu menghantarkan listrik dengan baik. Karenanya, hingga hari ini nikel terus dimanfaatkan untuk kehidupan manusia.

Berikut adalah sejumlah manfaat dan penggunaan nikel dalam kehidupan sehari-hari:

1. Bahan campuran baja tahan karat

Baja tahan karat (stainless steel) merupakan salah satu bahan yang paling banyak digunakan di dunia, mulai dari peralatan makan, otomotif, hingga industri kesehatan menggunakan baja tahan karat. Nikel merupakan salah satu bahan baku utamanya.

Hal itu disebabkan nikel memiliki fleksibilitas yang sangat baik di suhu rendah maupun suhu tinggi. Ini berbeda dengan besi yang fleksibilitasnya buruk di suhu rendah.  

Saat ini, baja tahan karat dengan campuran nikel menguasai 80 persen pasar baja tahan karat. Dua tipe stainless steel paling populer, yaitu tipe 304 dan tipe 316, merupakan jenis yang mengandung nikel.

2. Bahan Baku Baterai

Nikel memiliki kemampuan menghantarkan energi dengan baik, karenanya nikel dimanfaatkan sebagai katoda baterai. Penggunaan nikel pada baterai pertama kali dilakukan pada tahun 1980-an melalui baterai nikel cadmium (NiCD) dan baterai nikel metal hidrid (NiMH).

Baterai berbasis nikel terus berkembang, saat ini baterai nikel kobalt aluminium (NCA) dan baterai nikel mangan kobalt (NMC) yang mengandung 80 persen nikel merupakan dua jenis baterai yang paling banyak digunakan untuk kendaraan listrik.

Adapun baterai berbahan nikel dipilih karena kemampuan penyimpanan listriknya yang sangat besar.

3. Elektroplating

Elektroplating adalah proses pelapisan logam menggunakan arus listrik dan senyawa kimia tertentu untuk melapisi material dengan logam pelapis sehingga permukaan material tersebut memiliki sifat fisis maupun kimiawi dari logam pelapisnya, misalnya membuat permukaan material jadi menghantarkan listrik, atau lebih tahan karat.

Nikel merupakan salah satu logam yang dimanfaatkan sebagai pelapis sehingga material yang dilapisi menjadi tahan karat, tahan aus, dan memiliki tampilan lebih menarik.

Salah satu lapisan nikel adalah di industri otomotif dan elektronik.

Kesimpulan

Nikel merupakan logam campuran yang memiliki sifat-sifat besi dan sifat-sifat non-besi yang membuatnya memiliki banyak manfaat dan kegunaan. Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.

Karenanya, nikel harus dimanfaatkan semaksimal mungkin demi kemakmuran bangsa. Harita Nickel merupakan perusahaan penambangan dan pengolahan nikel yang beroperasi di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Selain melakukan penambangan terhadap bijih nikel, Harita Nickel memiliki fasilitas smelter yang bisa mengolah bijih nikel mentah menjadi feronikel yang merupakan bahan baku baja tahan karat.

Harita Nickel juga memiliki fasilitas pemurnian (refinery) sehingga bijih nikel kadar rendah (limonit) yang semula dibuang, kini dapat diolah menjadi mixed hydroxide precipitate (MHP) dan nikel sulfat yang merupakan bahan baku utama katoda untuk baterai kendaraan listrik. Dalam melaksanakan kegiatannya tersebut, Harita Nickel senantiasa menjalankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, dan memperhatikan kelestarian lingkungan, serta berusaha memberikan dampak positif bagi warga di sekitar area operasional Harita Nickel dan bangsa Indonesia secara umum. Itu semua adalah bagian dari komitmen Harita Nickel untuk turut andil dalam kemajuan bangsa dan masa depan yang berkelanjutan.

Go Top