Trimegah Bangun Persada

News Detail

Apa Sih Fungsi Nikel pada Baterai Kendaraan Listrik?

17 February 2025

Kamu tentu sudah sering mendengar bahwa nikel merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik. Namun, sebenarnya apa sih fungsi nikel pada baterai nikel?

Kali ini kita akan bahas mulai dari cara kerja baterai dan posisi nikel dalam proses tersebut.

Cara Kerja Baterai

Baterai adalah sebuah alat yang dapat mengubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi listrik. Baterai banyak dimanfaatkan pada peralatan elektronik yang bersifat mobile seperti ponsel, laptop, senter, bahkan kini baterai digunakan untuk kendaraan. 

Baterai memiliki berbagai jenis bentuk, ukuran, dan bahan baku, tergantung pada kebutuhan tenaga dan perangkat yang menggunakannya. Namun, secara umum baterai terdiri satu anoda (kutub negatif), satu katoda (kutub positif), dan elektrolit. 

Proses kerja baterai dapat dibagi ke dalam 2 fase, antara lain fase pengisian dan fase pengosongan: 

1. Fase Pengosongan

Ketika belum digunakan, elektron pada baterai terkumpul di kutub negatif (anoda) sementara kation terkumpul di kutub positif (katoda). Ketika baterai dipasang ke perangkat elektronik, maka elektron akan bergerak menuju kutub positif (katoda) dan di saat bersamaan kation akan bergerak menuju kutub negatif (anoda).

Dalam perjalanannya, elektron akan melalui sirkuit dari perangkat yang kamu gunakan sehingga perangkat itu teraliri listrik dan dapat digunakan.

2. Fase Pengisian

Ketika tidak ada lagi elektron yang dapat dipindah dari kutub negatif (anoda) ke kutub positif (katoda), maka baterai sudah tidak bisa lagi menghidupkan perangkat elektronik, atau lebih umum disebut “baterai habis”.

Namun, pada baterai isi ulang, proses tersebut dapat dibalik. Ketika listrik dialirkan ke baterai, maka elektron bergerak balik melalui sirkuit menuju kutub negatif (anoda), sementara kation bergerak kembali ke kutub positif (katoda) melalui elektrolit agar baterai bisa digunakan kembali.

Fungsi Nikel pada Baterai

Setelah mengetahui cara kerja baterai, lalu muncul pertanyaan: di mana peran nikel dalam keseluruhan proses tersebut?

Nikel banyak digunakan sebagai bahan baku untuk kutub positif (katoda) baterai, biasanya dikombinasikan dengan logam lain seperti mangan dan kobalt — sehingga menjadi baterai nickel, manganese, cobalt (NMC). Artinya, logam campuran ini akan berperan menerima elektron yang bergerak dari kutub negatif (anoda). 

Kenapa nikel yang dipilih sebagai salah satu bahan baku katoda baterai? Jawabannya, karena nikel dapat berikatan dengan lebih banyak kation dibandingkan logam lainnya sehingga memungkinkan pergerakan elektron yang lebih besar saat baterai digunakan. Hal itu membuat baterai berbahan nikel mampu menyimpan energi jauh lebih besar dibandingkan baterai berbahan lainnya.

Selain itu, baterai berbahan nikel juga banyak dipilih karena memiliki siklus hidup yang lebih panjang. Kalaupun sudah habis masa pakainya, bisa didaur ulang untuk diambil lagi nikelnya dan diolah menjadi baterai baru.

Harita Nickel dalam Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik

Harita Nickel merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang mampu mengolah bijih nikel menjadi mixed hydroxide precipitate dan lebih lanjut lagi menjadi nikel sulfat dan kobalt sulfat.  Produk-produk tersebut dapat diolah lebih lanjut menjadi baterai kendaraan listrik.

Saat ini, Harita Nickel memiliki 6 jalur produksi HPAL dengan kapasitas 120.000 ton nikel per tahun, yang dioperasikan oleh PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL) dengan 3 jalur produksi dan PT Obi Nickel Cobalt  (PT ONC) sebanyak 3 jalur produksi.  Hal itu menjadikan Harita Nickel sebagai pabrik nikel sulfat terbesar di dunia.

Go Top