Trimegah Bangun Persada

News Detail

Launching Propala x Harita Saruma: Kolaborasi Insan Harita Dukung UMKM Lokal

25 November 2024

Community Development Harita Nickel bersama Harita Saruma menggelar peluncuran Produk Olahan Rempah Maluku Utara (Propala) pada akhir November 2024 lalu. Kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya Harita Nickel dalam mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Pulau Obi, Maluku Utara, melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Community Development Manager Harita Nickel, Ifan Farianda, mengatakan keterlibatan Insan Harita dalam mendukung program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) sangat penting. Salah satunya dengan membantu pemasaran produk-produk UMKM dampingan perusahaan, khususnya kepada rekan karyawan dan masyarakat luas. 

“Propala yang dikemas sebagai paket oleh-oleh khas Maluku Utara ini, bisa menjadi pilihan buah tangan bagi teman-teman karyawan yang akan pulang cuti ke kampung halamannya,” kata Ifan, semberi menunjukkan kemasan Propala dengan tagline “Oleh-Oleh Penuh Cinta, dari Obi untuk Indonesia”.

Sebagai informasi, Propala dilatarbelakangi keinginan Harita Nickel untuk memberikan nilai tambah bagi para ibu rumah tangga di permukiman baru Desa Kawasi melalui pengolahan produk turunan dari buah pala. Komoditas unggulan Maluku Utara itu sebelumnya hanya dimanfaatkan bijihnya saja. Padahal daging buah pala yang dibuang bisa diolah menjadi beraneka macam makanan dan minuman. 

Sementara itu, Harita Saruma merupakan sebuah program internal perusahaan yang mengajak para Insan Harita muda untuk mengenal lebih dekat mengenai seluk beluk operasional perusahaan dari hulu ke hilir hingga kontribusi perusahaan terhadap masyarakat lokal. 

“Launching Propala bersama Harita Saruma ini bagian dari pengamalan Nilai Inti Perusahaan, yakni Teamwork, di mana Insan Harita berkolaborasi untuk mendukung program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat yang telah dicanangkan oleh perusahaan,” tegas Ifan.

Launching Propala x Harita Saruma dibuka dengan paparan dari tim Community Development Harita Nickel, yang menjelaskan mengenai inisiatif Propala dan program PPM. Hadir dalam kegiatan itu, para ibu anggota Propala dan enam belas peserta Harita Saruma dari lintas departemen dan unit bisnis Harita Nickel. 

Selanjutnya, tim Harita Saruma bersama para ibu Propala mengunjungi area perkebunan pala milik warga yang berjarak sekitar 15 menit dari permukiman baru. Dari sanalah buah pala yang nantinya diolah menjadi produk kuliner dipetik dan dipilah.

“Kalau udah matang, kulitnya bakal sedikit pecah begini,” ujar Lenny Jouronga, salah satu ibu sambil menunjukkan buah pala yang sudah mulai terbuka. “Dagingnya juga lebih lembut, gak terlalu keras. Kalau masih keras, berarti belum matang,” imbuhnya.

C1 231124 peliputan sarumaxpropala 2024 44 11zon

Ibu-ibu dengan santai mengajarkan peserta cara memilih buah pala yang siap dipetik. Sambil tertawa, mereka berbagi cerita tentang memanen pala selama ini. Para peserta Harita Saruma pun ikut mencoba memetik buah pala, sambil mendengarkan tips dari para ibu dengan penuh perhatian.

Setelah selesai memanen buah pala, para peserta Harita Saruma diajak untuk melihat langsung ke rumah produksi Propala. Sesampainya di sana, mereka disambut dengan pemandangan berbagai produk berbahan dasar pala yang telah dikemas rapi—mulai dari permen, dodol, sirup, hingga minuman sari buah pala. Para peserta tampak antusias saat diajak mencicipi satu per satu hasil olahan buah pala tersebut.

“Minuman sari buah palanya segar banget nih, apalagi kalau diminum siang-siang pakai es,” ujar Muhamad Asep Falahudin, peserta Harita Saruma dari departemen Technical Support Harita Nickel sembari tertawa kecil. “Rasanya tuh unik, khas pala, ada manis sama asamnya gitu, tapi nggak terlalu kuat. Cocok banget buat ngusir haus pas lagi panas-panas begini!”

Sementara itu, Eresia Makanaung, staff Laboratorium pada Departemen Teknologi PT Halmahera Persada Lygend (HPL) itu mengungkapkan ketertarikannya dengan produk dodol pala. “Saya lahir dan besar di Halmahera Barat, sudah terbiasa memanen buah pala di kebun nenek, tapi biasanya cuma diambil bijinya saja. Baru kali ini saya tahu kalau daging buah pala bisa diolah juga jadi dodol,” tuturnya.

“Rasanya enak juga, manisnya pas, terus ada aroma pala yang khas. Nggak nyangka daging buah yang sering dibuang ternyata bisa jadi produk olahan seperti ini,” ia melanjutkan.

Menutup rangkaian kegiatan, para personel Harita Saruma merasa sangat puas dengan pengalaman yang mereka dapatkan. Melalui Propala, mereka menyaksikan bagaimana potensi lokal bisa diolah menjadi produk berkualitas, yang tidak hanya meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas.

Go Top